ANALISIS STUDI KELAYAKAN DAN PERENCANAAN BISNIS PADA CV DRACO CLOTH
MAKALAH
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Feasibility Study pada Program Studi Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh Kelompok 5:
KRISHNA DEVANGGA (1341173404081)
MITHA MAHARDITA (1341173404042)
CAHYANTO (1341173404047)
BAYU HIMAWAN (1341173404053)
TITA PUSPITA NINGSIH (1341173404225)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala Rahmat, Petunjuk, dan Karunia-Nya, kami dapat memenuhi tugas Feasibility Study dan menyelesaikan makalah yang berjudul ”Analisis Studi Kelayakan dan Perencanaan Bisnis pada CV Draco Cloth”.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Irfan Yoga Pardistya, SE.,MM. yang telah membimbing kami sampai saat ini dan rekan - rekan yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas materi ini. Isi dari materi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca serta digunakan sebagai sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, sebagai pedoman pembelajaran, dan sebagai referensi pendukung khususnya dalam materi pemahaman tentang Aspek – Aspek dalam analisis studi kelayakan bisnis. Tugas materi ini disusun sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang isi dari materi ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan tugas materi ini, namun tidak mustahil apabila dalam tugas materi ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan tugas materi selanjutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 6
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 8
1.3 Tujuan Analisis Makalah.............................................................................. 9
1.4 Manfaat atau Kegunaan Makalah................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.......................................................................................... 11
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis................................................. 11
2.1.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis..................................................... 11
2.1.3 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis....................................................... 12
2.1.4 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis..................................................... 13
2.1.5 Aspek Studi Kelayakan Bisnis........................................................ 16
2.1.5.1 Aspek Pasar.......................................................................... 18
2.1.5.2 Aspek Pemasaran................................................................. 20
2.1.5.3 Aspek Teknik....................................................................... 21
2.1.5.4 Aspek Produksi.................................................................... 22
2.1.5.5 Aspek Manajemen................................................................ 23
2.1.5.6 Aspek SDM......................................................................... 23
2.1.5.7 Aspek Ekonomi.................................................................... 24
2.1.5.8 Aspek Sosial......................................................................... 27
2.1.5.9 Aspek Politik........................................................................ 29
2.1.5.10 Aspek Hukum dan Lingkungan......................................... 30
2.1.5.11 Aspek Keuangan................................................................ 31
2.2 Kerangka Berpikir.................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian....................................................................................... 35
3.2 Metode yang Digunakan........................................................................... 35
3.2.1 Desain Penelitian......................................................................... 35
3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 36
3.4 Jenis dan Sumber Data.............................................................................. 36
3.4.1 Jenis Data...................................................................................... 36
3.4.2 Sumber Data.................................................................................. 36
3.5.1 Metode Analisis Data............................................................................. 36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan................................................................................ 38
4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis............................................................. 39
4.2.1 Aspek Pasar............................................................................. 39
4.2.2 Aspek Pemasaran.................................................................... 40
4.2.3 Aspek Teknik.......................................................................... 42
4.2.4 Aspek Produksi....................................................................... 44
4.2.5 Aspek Manajemen................................................................... 48
4.2.6 Aspek SDM............................................................................ 48
4.2.7 Aspek Ekonomi....................................................................... 50
4.2.8 Aspek Sosial............................................................................ 53
4.2.9 Aspek Politik........................................................................... 54
4.2.10 Aspek Hukum dan Lingkungan............................................ 54
4.2.9 Aspek Keuangan..................................................................... 57
BAB V
5.1 Kesimpulan............................................................................................. 60
5.2 Saran....................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 62
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi membuat banyaknya bisnis baru yang bermunculan. Perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya untuk tetap bertahan dalam bisnis. Sebelum membuka sebuah usaha, perusahaan harus mengetahui bagaimana cara mengelola usaha dengan baik, sehingga perusahaan dapat bertahan dan bersaing serta memperoleh laba yang menguntungkan. Salah satu penyangga agar perusahaan dapat bertahan adalah perusahaan harus mempunyai kinerja yang baik. Mengukur kinerja keuangan dapat dianalisis melalui catatan informasi keuangan perusahaan atau dapat disebut dengan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan fungsi penting dalam kegiatan perusahaan. Untuk membangun sebuah usaha awal tentunya tidak mudah, banyak yang mengalami kegagalan karena tidak memahami pentingnya mengimplementasikan studi kelayakan bisnis pada suatu rencana bisnis (Business Plan).
Selain laporan keuangan, perusahaan juga sangat memerlukan laporan studi kelayakan bisnis. Sebelum sebuah bisnis dibangun, perusahaan harus melakukan studi kelayakan bisnis yang bertujuan untuk menghindari risiko kerugian yang akan terjadi di masa yang akan datang, mempermudah tahap perencanaan karena perusahaan harus mempunyai rencana untuk mencapai tujuan, mempermudah pelaksanaan pekerjaan dengan merancang tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik, mempermudah pengawasan kerja, mempermudah pengendalian untuk mengembalikan hal yang melenceng ke arah yang sesungguhnya.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya menilai layak atau tidaknya suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimun dengan jangka waktu yang tidak ditentukan. Manfaat studi kelayakan bisnis yaitu untuk para investor yang bertanggung jawab di dalam perusahaan, untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, serta bagi bank yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya dan pemerintah yang memberikan fasilitas peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan itu berbeda satu sama lainnya.
Bisnis Konveksi merupakan usaha yang sudah tidak asing lagi karena banyaknya bisnis ini cukup banyak digemari oleh pelaku bisnis. Pada penulisan makalah ini, penulis akan menganalisis studi kelayakan dan perencanaan bisnis konveksi yang akan kami bangun. Pada umumnya, pengusaha konveksi mendapatkan pesanan dalam jumlah yang besar pada momen-momen tertentu saja, seperti menjelang lebaran, tujuan kampanye (membuat seragam partai), dan pergantian tahun ajaran baru (membuat seragam sekolah). Namun, kami sebagai pelaku bisnis memfokuskan diri kami pada sebuah bisnis Konveksi pakaian pria untuk kalangan remaja hingga dewasa. Aspek – aspek yang akan kami analisa yaitu Aspek Pasar, Pemasaran, Teknik, Produksi, Manajemen, SDM (Sumber Daya Manusia), Ekonomi, Sosial, Politik, Hukum, Lingkungan Hidup, dan Keuangan.
CV Draco Cloth merupakan rencana bisnis yang akan kami realisasikan dan dianalisis berdasarkan studi kelayakan bisnis. Hal yang mendorong kami untuk melaksanakan bisnis ini yaitu bahwa permintaan akan kebutuhan sandang akan meningkat dan menguntungkan. Kota Karawang, merupakan destinasi tempat kami untuk merencanakan usaha bisnis konveksi, tujuan kami membangun usaha ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun berlandaskan visi dan misi kami yaitu untuk memperkenalkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, membuka lapangan pekerjaan dan mampu bersaing dengan produk impor.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Studi Kelayakan dan Perencanaan Bisnis pada CV Draco Cloth”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perhitungan aspek pasar terhadap rencana bisnis yang akan
dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis?
2. Bagaimana penerapan aspek pemasaran terhadap rencana bisnis yang akan
dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis?
3. Bagaimana analisis dalam aspek teknik terhadap rencana bisnis yang akan
dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis?
4. Bagaimana perencanaan dan penerapan suatu aspek produksi dalam rencana
bisnis pada studi kelayakan bisnis?
5. Bagaimana perencanaan dan penerapan suatu Aspek Manajemen dalam
rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis?
6. Bagaimana perencanaan dan penerapan suatu Aspek SDM (Sumber Daya
Manusia) dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis?
7. Bagaimana hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek ekonomi pada studi kelayakan bisnis?
8. Bagaimana hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek sosial pada studi kelayakan bisnis?
9. Bagaimana hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek politik pada studi kelayakan bisnis?
10. Bagaimana peran aspek hukum dan analisis lingkungan hidup dalam
merencanakan dan menerapkan suatu rencana bisnis pada studi kelayakan
bisnis?
11. Bagaimana perencanaan aspek keuangan dalam suatu rencana bisnis?
1.3 Tujuan Analisis Makalah
Tujuan analisis makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis perhitungan aspek pasar terhadap rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis
2. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan aspek pemasaran terhadap rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis ?
3. Untuk mengetahui dan menganalisis aspek teknik terhadap rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis
4. Untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan dan penerapan suatu aspek produksi dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
5. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan suatu Aspek Manajemen dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
6. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan suatu Aspek SDM (Sumber Daya Manusia) dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
7. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek ekonomi pada studi kelayakan bisnis
8. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek sosial pada studi kelayakan bisnis
9. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek politik pada studi kelayakan bisnis
10. Untuk mengetahui dan menganalisis peran aspek hukum dan analisis lingkungan hidup dalam merencanakan dan menerapkan suatu rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
11. Untuk mengetahui dan menganalisis peranan aspek keuangan dalam suatu rencana bisnis
1.4 Manfaat Makalah
Penulisan makalah yang dilakukan akan memberikan beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:
1. Bagi penulis
Penulisan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran agar dapat memenuhi tugas makalah serta memperluas wawasan berfikir dan menambah keilmuan di bidang ekonomi khususnya pada studi kelayakan bisnis
2. Bagi perusahaan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan manajemen perusahaan tentang studi kelayakan bisnis.
3. Bagi Universitas
Sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah yang ada.
4. Bagi peneliti yang akan dating
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian berikutnya mengenai studi kelayakan bisnis
5. Bagi pembaca pada umumnya
Penelitian ini diharap dapat memberikan gambaran tentang analisis studi kelayakan bisnis di perusahaan
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Nitisetmito dan Burhan (1995), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu metode penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha tersebut dilaksanakan. .
Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2002:4), Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan.
Dari pendapat para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa Studi Kelakayan bisnis adalah penelitian rencana bisnis yang menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis.
2.1.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa pihak menurut Umar (2005,p19), yaitu:
· Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.
· Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan bisnis yang ada.
· Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah proyek di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.
· Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
· Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang akan di dapat dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.
2.1.3 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p12-13), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa sebelum suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :
· Menghindari resiko kerugian
Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita kendalikan.
· Memudahkan perencanaan
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akandatang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan.
Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
· Mempermudah pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjakan. Sehingga pekerjaan berjalan pada tujuan yang jelas dengan pembagian tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik.
· Mempermudah pengawasan
Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan hasil yang ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.
· Mempermudah pengendalian
Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan tertentu.
2.1.4 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan studi yang dikerjakan berdasarkan Umar (2005,p21), yaitu:
· Penemuan Ide Proyek
Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.
· Tahap Penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.
· Tahap Evaluasi Proyek
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
· Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang telah ditentukan.
· Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
· Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin sampai pada 13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.
Menurut Kasmir dan Jakfar, tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan studi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar :
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumber-sumber terpercaya, misalnya lembaga yang berwenang seperti Bank UOB, Biro Pusat Statistik, dan lainnya.
2. Melakukan Pengolahan Data
Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.
Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode dan ukuran yang lazim digunakan untuk bisnis. Pengolahan ini dilakukan secara teliti untuk masing-masing aspek yang ada, kemudian memastikan atau memeriksa kembali kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.
3. Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelauuakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.
4. Mengambil Keputusan
Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Keputusan diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau tidak) berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
5. Memberikan Rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta perbaikan bila perlu.
Kesimpulan yang dapat diambil, bila dilihat dari beberapa sumber diatas mengenai tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis adalah:
- Tahap Penemuan Ide.
- Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data.
- Tahap Evaluasi.
- Tahap Mengambil Keputusan
- Tahap Rencana Pelaksanaan.
- Tahap Pelaksanaan.
2.1.5 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Ada beberapa aspek menurut Umar (2005, p24-29) yang akan diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini yaitu:
- Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.
- Aspek Pemasaran, yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.
- Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
- Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai dibangun.
- Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
- Aspek Keuangan, meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
- Aspek sosial, politik dan ekonomi, yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian negara dan juga sosial.
- Aspek lingkungan Industri, yang meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu bisnis.
- Aspek Yuridis, yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum perusahaan, izin operasional dan lainnya.
- Aspek Lingkungan hidup, di mana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.
Menurut Kasmir dan Jakfar, terdapat beberapa aspek yang diperlukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Urutan penilain aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada.
Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:
- Aspek hukum, membahas tentang masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha, sampai izin-izin yang dimiliki.
- Aspek Pasar dan Pemasaran, menilai besarnya peluang pasar yang diinginkan berdasarkan segi pasar dan pemasaran.
- Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima, seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali, sumber pembiayaan bisnis, dan tingkat bunga yang berlaku.
- Aspek Teknis/operasi, meneliti mengenai lokasi usaha,baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang.
- Aspek Manajemen/organisasi, penilaian pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.
- Aspek ekonomi sosial, melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini dijalankan, pengaruh ini terutama ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
- Aspek dampak lingkungan, analisis dampak yang ditimbulkan oleh proyek bisnis tersebut terhadap lingkungan disekitarnya, baik air, darat dan udara.
Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa aspek studi kelayakan bisnis sebagai berikut:
1. Pasar
2. Pemasaran
3. Teknis dan Operasi
4. Manajemen
5. Sumber Daya Manusia
6. Ekonomi, Sosial, dan Politik
7. Hukum dan Lingkungan hidup
8. Aspek Keuangan
2.1.5.1. Aspek Pasar
Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian tentang pasar yaitu merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Jadi ada 3 faktor yang utama untuk menunjang terjadinya pasar :
- Orang dengan segala keinginannya
- Daya belinya
- Tingkah laku dalam pembelian
Pengertian permintaan dan Penawaran
· Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang didukung oleh tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasarkan pada kebutuhan saja disebut pasar potensial.
· Hukum permintaan : jika harga barang naik, maka permintaan terhadap barang tersebut menurun. Tetapi jika harga barang turun, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.
· Penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga.
· Hukum penawaran : Jika harga suatu barang naik, maka penawaran barang tersebut meningkat, sebaliknya jika harga barang turun, maka penawaran barang tersebut menjadi menurun
Aspek pasar dapat meramal permintaan mendatang dengan melakukan analisis memakai metode Analisis deret waktu
Persamaan : 𝑌 = 𝑎 +𝑏𝑥
Dimana:
n = Jumlah deret waktu
Y = Nilai-nilai data hasil ramalan
X = Waktu tertentu yang sudah ditransformasikan menjadi kode
2.1.5.2 Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk/nilai dengan pihak lain.
Stanton (1995) mengataka pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
Analisis Strategi Pemasaran
1. STP
a. Segmentasi Pasar
· Segmentasi Geografik: negara, regional, propinsi, kota, kecamatan
· Segmentasi Demografi: umur, jenis kelamin, pendapatan
· Segmentasi Psikografik: kelas sosial, gaya hidup, kepribadian
· Segmentasi tingkah laku: kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat pemakaian, status loyalitas
b. Targetting
Kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix).
c. Positioning
tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning dapat menurut atribut produk, menurut manfaat, menurut harga/ kualitas, menurut penggunaan/ penerapan, menurut pemakai, menurut pesaing, dan menurut kategori produk.
2. Marketing Mix
a. Produk : Keragaman produk, Kualitas, Desain, Ciri, Nama merek, Kemasan, Ukuran, Pelayanan, Garansi, dan Imbalan
b. Price : Daftar harga, Rabat/ diskon, Potongan harga khusus, Periode pembayaran, Syarat Kredit
c. Place : Saluran pemasaran, Cakupan pemasaran, Pengelompokan Lokasi
d. Promotion : Promosi penjualan, Periklanan, Pemasaran langsung.
2.1.5.3 Aspek Teknis dan Operasional
Penentuan kelayakan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi sehingga jika tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dikemudian hari.
1. Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi usaha secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah seperti jenis usaha yang dijalankan, Apakah strategis atau tidak.
2. Metode penilaian lokasi
Terdapat tiga metode sebelum memutuskan lokasi :
· Metode penilaian hasil value
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pertimbanan lainnya.
· Metode perbandingan biaya
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: bahan baku, bahan bakar dan listrik, biaya oprasi, biaya umum, biaya lainnya.
· Metode analisis ekonomi
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar dan listrik, pajak, perumahan, sikap masyarakat, dan lainnya.
3. Luas produksi
Berkaitan dengan beberapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien. Sedangkan teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis.
4. Tata letak (lay-out)
Lay-out merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Berkenaan dengan produk, proses, sumberdaya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
5. Pemilihan teknologi
Yang menjadi perhatian disini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan.
2.1.5.4 Aspek Produksi
Schroeder (1993) memberikan penekanan terhadap definisi
kegiatan produksi dan operasi pada 3 hal yaitu:
1. Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa.
2. Adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa.
3. Adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi.
Keputusan yang di ambil oleh sebuah organisasi mengenai produk yang di tawarkan mempunyai dampak penting terhadap kinerja perusahaan. Sebagian keputusan bisnis mempunyai dampak yang cukup luas, misalnya pilihan mengenai produk baru dan pengembanganpengembangan produk. Keputusan-keputusan seperti ini menyentuh setiap bidang fungsional dan mempengaruhi segala lapisan organisasi. Untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungn yang maksimal dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:
1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue.
2. Pendekatan break event point.
3. Metode linier programming.
2.1.5.5 Aspek Manajemen
Manajemen proyek Sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan proyek dengan efisien. Pembangunan proyek harus dapat menyusun rencana pelaksanaan proyek dengan mengordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan proyek dan penggunaan sumber daya agar secara fisik proyek dapat selesai tepat waktu.
Fungsi Manajemen adalah sebagai berikut:
· Perencanaan : Proses menentukan arah yang akan di tempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
· Pengorganisasian : Proses pengelompokan kegiatan/pekerjaan dalam unit-unit
· Pelaksanaan : Proses menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi
· Pengawasan : Proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana
2.1.5.6 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan kebijaksanaan, prosedur dan praktek bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Analisis Jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Jadi analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
2.1.5.7 Aspek Ekonomi
Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat di manfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat di jadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis yaitu kebijakan bisnis dari pemerintah, pertumbuhan penduduk, pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, investasi dari pihak lain, pertumbuhan industri, kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, penganggaran pemerintah, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.
a. Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
Kebijakan Bisnis dari Pemerintah merupakan suatu peraturan mengenai pendirian, pengoperasian, dan penutupan bisnis di dalam sebuah daerah. Contohnya :
- Ijin Pendirian
- Bantuan Pemerintah
Kebijakan-kebijakan yand dimaksud adalah ijin usaha dari pendirian, ini sangat diperlukan bagi setiap bisnis karena apabila bisnis tidak mendapatkan ijin maka bisnis tersebut ilegal. Selain ijin usaha, klasifikasi industri sangat diperlukan sebelum melakukan bisnis jangan sampai suatu bisnis yang akan dibangun tidak tertera di Kementrian Perindustrian.
b. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan suatu indikator jumlah tingkat pertumbuhan penduduk di dalam suatu daerah tertentu.
Contohnya:
· Tingkat Pendidikan
· Jumlah Tenanga Kerja tersedia
· Umur Produktif
c. Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita
Pendapatan nasional merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu negara. Pendapatan perkapita merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu penduduk di dalam suatu daerah.
Contohnya:
· Daya Beli
· Gaji
d. Investasi dari Pihak Lain
Investasi dari pihak lain merupakan suatu tambahan modal yang didapatkan suatu kondisi ekonomi suatu wilayah di dalam menjalankan pembangunan ekonominya. Contohnya bantuan luar negeri.
e. Pertumbuhan Industri
Dengan adanya proses bisnis yang baru , di harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya. seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
Contohnya :
· Pertumbuhan Industry baru
· Kebutuhan Konsumen
f. Kurs Valuta Asing
Kurs Valuta Asing merupakan nilai tukar dari mata uang asing dengan matau uang yang digunakan pada suatu negara.
Contohnya :
· Nilai Tukar
· Nilai Uang
g. Kredit Perbankkan
Kredit Perbankkan merupakan suatu nilai tambahan yangb dihasilkan oleh suatu pinjaman suatu pihak kepada pihak lainnya.
Contohnya:
- Nilai Tingkat Bunga Pinjaman
- Jenis perhitungan pemebayaran
h. Anggaran Pemerintah
Anggaran pemerintah merupakan suatu perencanaan keuangan yang didalamnya menuangkan pembiayaan program kerja yang dilakukan suatu pemerintahan pada suatu wilayah tertentu.
Contohnya :
- Anggaran Dasar Rumah Tangga
- Rencana Anggaran Jangka Panjang
i. Penganggaran Pemerintah
Penganggaran Pembangunan merupakan suatu perencanaan keuangan yang menuangkan kegiatan perencanaan pembangunan suatu daerah wilayah tertentu yang dilakukan oleh pemerintah. Contohnya:
- Rencana Jangka Panjang
- Rencana Jangka Pendek
- Rencana Jangka Menengah
j. Perdagangan Luar Negeri
Nilai perdagangan luar negri yang rendah, ini di sebabkan Negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian. Contohnya :
- Volume Ekspor
- Volume Impor
k. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu laporan keuangan mengenai informasi keadaan posisi keuangan dari suatu negara dalam memenuhi aktifitas kegiatan di dalam suatu perekonomian suatu daerah yang membandingkan tingkat jumlah kepemilikan dengan jumlah kewajiban.
2.1.5.8 Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
a. Interaksi sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya: manufaktur,bahan baku, mendistribusikan kepasar, dan lain-lain. Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah ,di sana sering timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang yang datang dari lingkungan, baik eksternal maupun internal. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antaara masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai lemabaga sosial
Contohnya Pengembangan lingkungan
b. Perubahan kondisi social yang kompleks
Perubahan sosial merupakan kondisi struktur sosial yang terdiri dari masyarakat dan lingkungan sekitar didalam suatu daaerah tertentu.
Contohnya :
· Perubahan budaya
· Perubahan pekerjaan
c. Perubahan dalam masyarakat yang pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti:
· Membuka lapangan kerja baru; Maksudnya di bukakan proyek bisnis akan menggairahkan masyarakat sekitar untuk turut serta membuka lapangan kerja baru
· Melaksanakan alih teknologi; Maksud nya dengan dilakukan nya alih tekhnologi ini kapada pekerja dengan berbagai cara pelatihan yang terprogram dengan baik maka di harapkan tidak meningkatkan “skil”pekerja tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang andal semakin kokoh.
· Meningkatkan mutu hidup; Sudah tentu,adanya proyek bisnis turut serta mengurangi angka pengangguran.
· Pengaruh positif; Proyek bisnis hendak nya dapat berpengaruh positif pada masyarakat sekitar,tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baik nya kondisi lingkungan fisisk,seaperti jalan,jembatan,dan telepon tetapi juga kondisi lingkungan fisikis mereka.
2.1.5.9 Aspek Politik
Pengertian politik menurut definisi Prof. Meriam Budhiarjo, pengertian politik adalah macam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu.
a. Isu strategis
Isu Strategis merupakan suatu informasi pemberitaan sosial yang mencakup informasi publik yang berkaitan dengan perubahan lingkungan, masyrakat dan pemerintahan
Contohnya : Isu – isu publik
b. Penyelengaraan Pemerintahan
Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu rangkaian atau struktur kepemerintahan didalam suatu wilayah tertentu.
Cotohnya :
· Sistem Liberal
· Sistem Demokrasi
a. Kerjasama Pemerintah
Kerjasama Pemerintah merupakan suatu perjanjian pemerintah suatu wilayah dengan pihak – pihak lainya.
Contohnya:
· Perjajian Perdagangan Internasional
· Perjanjian Perdagangan Nasional
· Perjanjian Hukum Perlindungan
2.1.5.10 Aspek Hukum dan Lingkungan hidup
Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis data, sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data yang terkait dengan aspek hukum.
1. Jenis data dan sumber data
Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang mencakup tentang bentuk badan usaha, ijin usaha dan ijin lokasi pendirian proyek atau bisnis.
Semua ini dapat diperoleh dari sumber ekstern seperti notaries, pemda, departemen terkait maupun pemerintah setempat.
2. Cara memperoleh dan menganalisis data
Untuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar dan data yang harus dipenuhi tentang ijin usaha dan ijin lokasi pendirian dapat digali dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
Aspek lingkungan hidup terbagi menjadi 2:
1. Aspek lingkungan industri
· Ancaman masuk pendatang baru
· Persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya
· Ancaman dari produk pengganti
· Kekuatan tawar menawar pembeli
· Kekuatan tawar menawar pemasok
· Pengaruh kekuatan stakeholder lainnnya
2. Aspek lingkungan hidup
Analisis aspek lingkungan dalam SKB mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang disusun oleh konsultan AMDAL. Di Indonesia AMDAL dikenal sejak 1985-an. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek (kegiatan ) terhadap lingkungan hidup.Tujuan dilakukan AMDA terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak mengalami kerusakan dengan berdirinya proyek.
2.1.5.11 Apek Keuangan
Perencanaan Investasi merupakan suatu langkah dalam menetukan sumber pendanaan dengan memperhitungkan tingkat penggantian dari Investasi yang akan dilakukan di dalam Studi Kelayakan Bisnis. Keputusan investasi diharapkan akan ditutup oleh aliran kas masuk dari hasil operasi investasi, sehingga peramalan laba-rugi menjadi faktor yang sangat penting dn membutuhkan kajian yang sangat teliti dan akurat berdasarkan data-data dan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan.
Aliran kas / Cash Flow :
EAT + Penyusutan + Bunga (1-Tax)
Aliran Kas terdiri atas :
- Initial Cash Flow : Aliran yang digunakan investasi (out lay), biasanya berupa pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain dalam rangka pembelian aktiva tetap.
- Operational Cash Flow : Aliran kas masuk dari hasil operasi selama umur ekonomis aktiva investasi yang diterima setiap tahun, yaitu: EAT + Penyusutan
- Terminal Cash Flow : Nilai residu dari aktiva investasi yang masih laku dijual saat umur ekonomisnya berakhir.
2.2 Kerangka Berpikir
CV Draco Cloth
|
1. Aspek Pasar
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Teknis dan Operasi
4. Aspek Produksi
5. Aspek Manajemen
6. Aspek SDM
7. Aspek Ekonomi,Sosial, dan Politik
8. Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup
9. Aspek Keuangan
Menurut Umar (2005)
|
Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007)
|
Hasil Analisis
|
Kerangka pikiran merupakan ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pemahaman dan pembahasan masalah. Masalah yang terdapat pada CV Draco Cloth sebagai objek penelitian yaitu analisis studi kelayakan dan perencanaan bisnis . Berdasarkan masalah tersebut peneliti menggunakan pendapat para ahli sebagai kerangka pemikiran yaitu:
1. Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan.
2. Aspek Pasar
Menurut Umar (2005) Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.
3. Aspek Pemasaran
Aspek Pemasaran menurut Umar (2005) yaitu aspek yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.
4. Aspek Teknik, Opersional, dan Produksi
Menurut Umar (2005) yaitu Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
5. Aspek Manajemen
Menurut Umar (2005) yaitu aspek manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
6. Aspek Sumber Daya Manusia,
Menurut Umar (2005) yaitu aspek yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai dibangun.
7. Aspek sosial, politik dan ekonomi
Menurut Umar (2005) yaitu aspek yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian negara dan juga sosial.
8. Aspek Hukum dan lingkungan
Menurut Umar (2005) yaitu aspek hukum yaitu yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum perusahaan, izin operasional dan lainnya. Aspek lingkungan industri meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu bisnis sedangkan lingkungan hidup di mana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.
9. Aspek Keuangan,
Menurut Umar (2005) yaitu aspek yang meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Penelitian ini akan menganalisa tentang studi kelayakan bisnis. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah CV Draco yang merupakan bisnis baru. CV Draco akan dianalisis berdasarkan aspek pada studi kelayakan bisnis. Rencana bisnis yang akan direalisasikan yaitu usaha bisnis konveksi, dimana hal yang mendorong perusahaan untuk melaksanakan bisnis ini yaitu bahwa permintaan akan kebutuhan sandang akan meningkat dan menguntungkan. Kota Karawang, merupakan destinasi tempat untuk merencanakan usaha bisnis konveksi, tujuan membangun usaha ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun berlandaskan visi dan misi perusahaan yaitu untuk memperkenalkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, membuka lapangan pekerjaan dan mampu bersaing dengan produk impor.
3.2 Metode yang digunakan
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian meurut E.A Suchman (dalam Moh. Nazir, 1990:40) adalah “Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data – data yang menunjukkan gambaran tentang analisis studi kelayakan bisnis perusahaan. dengan data – data yang berasal dari perusahaan.
Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh kejelasan mengenai ciri - ciri variabel yang diteliti atau untuk menggambarkan perilaku variabel – variabel yang diamati berdasarkan data – data yang diperoleh. Penelitian dengan metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui studi kelayakan bisnis tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data dalam penelitian ini yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumentasi atau arsip. Yaitu dilakukan dengan meneliti dan memperlajari dokumen – dokumen yang relevan dengan kepentingan penelitian atau biasa disebut dengan Penelitian Pustaka, adalah suatu metode pengumpulandata dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku – buku yang menyangkut teori – teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk tulisan berupa gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, maupun informasi lisan yang menyangkut kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ada 2 yaitu :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan wawancara dan observasi langsung pada perusahaan sebagai obyek penelitian.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan seperti buku – buku, internet, majalah, literature, jurnal – jurnal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
5.1 Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul diolah, kemudian selanjutnya data hasil pengolahan tersebut harus dianalisis supaya data tersebut menjadi data yang akurat.
Langkah – langkah analisis data dalam penelitian ini adalah :
1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh dan menyajikannya.
2. Menerapkan studi kelayakan bisnis CV Draco Cloth sesuai dengan kajian teori para ahli
3. Analisis deskripsi terhadap studi kelayakan bisnis CV Draco Cloth pada aspek yang diteliti
4. Memberikan kesimpulan terhadap penelitian CV Draco Cloth
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Ide Pemikiran Perusahaan
Terencananya suatu bisnis, tentunya terdapat latar belakang yang mendorong seseorang untuk memulai suatu usaha, entah karena desakan Ekonomi atau seseorang telah mengetahui potensi besar suatu daerah jika suatu rencana bisnis dilaksanakan di daerah tersebut. Rencana bisnis yang akan kami realisasikan yaitu usaha bisnis konveksi, dimana hal yang mendorong kami untuk melaksanakan bisnis ini yaitu bahwa permintaan akan kebutuhan sandang akan meningkat dan menguntungkan pada hari raya tertentu.
Keunggulan dari bisnis ini, yaitu tidak ada batasan kreativitas dalam menentukan desain suatu produk, dimana desain produk kami harus memiliki ciri khas, yang dimana akan menimbulkan nilai kebanggan tersendiri terhadap pemakai. Kelemahannya yaitu bahwa bisnis ini diminati banyak orang, sehingga tingkat persaingan usaha tentunya semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Kota Karawang, merupakan destinasi tempat kami untuk merencanakan usaha bisnis konveksi, karena untuk 5 tahun kedepan, kami memprediksikan bahwa Karawang akan menjadi kota yang berpotensi besar akan banyaknya tingkat pendatang dari luar kota dilihat dari banyaknya pemanfaatan lahan untuk pembangunan Karawang yang modern, dan tujuan kami membangun usaha ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun berlandaskan visi dan misi kami yaitu gairah kami untuk memperkenalkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, membuka lapangan pekerjaan dan mampu bersaing dengan produk impor.
Usaha Bisnis kami beri nama Draco Clothes, yang disingkat dari kata Drawing Communication. Pertanyaan yang sudah dibenak, apakah makna yang melatarbelakangi pemberian nama usaha tersebut ? Drawing Communication diambil dari Bahasa Inggris yang artinya menggambarkan komunikasi, karena dalam kehidupan sehari – hari tentunya kita tidak akan pernah lepas dari aktivitas komunikasi, kita butuh untuk berkomunikasi karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial. Sesuai dengan namanya, produk yang akan kami buat yaitu kaos untuk pria khususnya kalangan remaja hingga dewasa. Tema produk pakaian kami yaitu kami menambahkan kalimat positif yang memotivasi. Tentunya dengan kualitas bahan dan keterampilan desain yang baik, kami berupaya agar produk kami dapat bersaing secara sehat dengan industri bisnis sejenis dan dapat menguntungkan para pemilik usaha.
4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis
4.2.1. Aspek Pasar
Berdasarkan sumber data yang kami dapatkan mengenai tingkat pertumbuhan penduduk di kota Karawang, Kepala Dinas Karawang dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang, berdasarkan data yang dimilikinya bahwa pertumbuhan penduduk luar daerah yang berimigrasi ke Kabupaten Karawang periode Januari-Desember 2015 mencapai 14 ribu jiwa lebih. Sedangkan pada periode Januari - 10 Juli 2016, jumlah penduduk yang berimigrasi ke Kabupaten Karawang sudah mencapai 15 ribu jiwa. Menurut data temuan, kami menyimpulkan bahwa setiap tahunnya perkiraan jumlah penduduk bertambah sebesar 1000 jiwa. Namun untuk mengukur potensi jumlah permintaan pakaian di wilayah Karawang, kami menggunakan analisis regresi dengan membandingkan jumlah penduduk dan jumlah hasil produksi per daerah perkotaan dibawah 100.000
buah (Sumber : bps.go.id) untuk memperkiran jumlah permintaan produk di tahun 2017.
TAHUN (n)
|
JUMLAH PENDUDUK (x)
|
JUMLAH PRODUKSI (y)
|
XY
|
X2
|
2013
|
1000
|
1000
|
358000
|
1000000
|
2014
|
1200
|
1500
|
744000
|
1440000
|
2015
|
1500
|
2000
|
825000
|
2250000
|
2016
|
1700
|
2400
|
1190000
|
2890000
|
Jumlah
|
5.400
|
6.900
|
3.117.000
|
7.580.000
|
Persamaan : 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥
Y = 1725 + 0,41 x
2017 = tahun ke-5
Y2017 = 1725 + 0,41 (5)
Y2017 = 559,5
Maka, produksi yang dihasilkan per bulan dalam periode tahun 2017 yaitu :
4.2.2 Aspek Pemasaran
Dalam perencanaan dan penerapan Aspek Pemasaran pada lapangan, tentunya kami perlu merencanakan suatu pemasaran pada rencana bisnis dengan menggunakan strategi pemasaran STP + Marketing Mix. Strategi ini sebagai perencanaan terhadap Segmenting, Targetting, dan Positioning pada bisnis kami dan Marketing Mix yang terdiri dari 4P, yaitu Place (tempat), Product (Produk), Price (harga) dan Promotion (promosi). Analisis rencana bisnis kami terhadap strategi pemasaran STP + Marketing Mix yaitu :
A. STP (Segmenting, Targetting, and Positioning)
Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu
segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran dan penetapan posisi pasar. (Kotler, 1995 :
· Segmenting
Segmentansi pasar pada produk usaha kami yaitu : a. Pria Remaja dan Dewasa Muda >> Usia 16 – 30 Tahun.
· Targetting
Penetapan pasar pada produk usaha kami yaitu : a. Kalangan pria remaja kelas SMA (Sekolah Menengah Atas). b. Kalangan pria mahasiswa. c. Kalangan pria dewasa muda.
· Positioning
Penetapan posisi pasar pada produk usaha kami yaitu :
“ Lets Start to Drawing Communication with us”
Merupakan slogan dari kami yang artinya “Ayo mulai untuk menggambar komunikasi dengan kami” yang bermakna bahwa produk usaha kami bukan hanya sekedar pakaian yang diberi merk, namun kami mendesain pakaian dengan memberi gambaran kalimat positif yang dicetak dengan kualitas desain dan pewarnaan yang terbaik sehingga memberikan kebanggan bagi konsumen.
B. MARKETING MIX (PLACE, PRODUCT, PRICE, PROMOTION)
Strategi pemasaran Marketing Mix yaitu merencanakan strategi pemasaran
berdasarkan 4P, yaitu Place (Tempat), Product (Produk), Price (Harga), Promotion
(Promosi).
· Place (Tempat)
Rencana bisnis lokasi pada produk usaha kami yaitu kami akan mendirikan usaha di lokasi Ruko (Rumah Toko) di Jalan Tuparev Karawang, karena merupakan bagian dari pusat kota Karawang, memiliki akses jalan yang selalu dipadati oleh pengunjung dari pengguna jalan kaki hingga pengguna kendaraan pribadi maupun umum. Serta tidak banyak persaingan usaha yang sejenis dengan kami, maka potensi kami mendirikan usaha di lokasi tersebut diperkirakan layak untuk memulai suatu bisnis usaha.
· Product (Produk)
Rencana bisnis pada produk usaha kami yaitu bahwa keunggulan produk kami yaitu kami menggunakan bahan terbaik untuk pakaian kami yang nyaman untuk digunakan dan kualitas bahan pewarnaan pilihan serta investasi kami terhadap teknologi terbaru memberikan kualitas sablon yang baik, juga dengan memberikan suatu ciri khas dalam kreativitas desain pada produk kami, maka tentunya akan memberikan suatu kebanggaan tersendiri terhadap pemakainya.
· Price (Harga)
Rencana bisnis harga pada produk usaha kami yaitu kami menetapkan harga
produk kami dengan memperkirakan tingkat UMR daerah kota Karawang dan standar harga yang tepat, sehingga usaha kami tetap berjalan secara berkelanjutan namun tetap menguntungkan kami disamping kami merupakan bisnis startup, maka kami akan mentapakan harga Rp 85.000 untuk setiap kaos.
· Promotion (Promosi)
Rencana bisnis promosi pada produk usaha kami yaitu kami menetapkan diskon / potongan harga sebesar Rp 20.000 untuk pembelanjaan 3 kaos dari kami hingga tanggal yang telah kami tentukan, dan kami akan mengikuti event khusus seperti pameran pakaian yang kami prediksikan bahwa mayoritas pengunjung adalah kalangan remaja hingga dewasa muda seperti event Jakcloth.
4.2.3 Aspek Teknik
a) Lokasi
Lokasi Usaha bisnis yang akan kami dirikan yaitu bangunan Ruko (Rumah Toko) di Jalan Tuparev Karawang, karena merupakan bagian dari pusat kota Karawang, memiliki akses jalan yang selalu dipadati oleh pengunjung dari pengguna jalan kaki hingga pengguna kendaraan pribadi maupun umum. Serta tidak banyak persaingan usaha. Sehingga lokasinya cukup strategis sebagai lokasi usaha.
b) Layout (Tata Letak Lokasi)
c) Bangunan dan Fasilitas
Bangunan berukuran 8 x 8 m, dengan bangunan 2 lantai yang digunakan sebagai tempat bisnis usaha. Bangunan lantai 1 digunakan sebagai tempat penjualan produk dengan fasilitas 2 ruang kamar ganti. Lalu untuk bangunan lantai 2 digunakan sebagai akses pengolahan produk yang terdiri atas penyablonan dan pemberian warna pakaian, satu unit PC (Personal Computer) untuk desain model pakaian, ruang toilet, gudang penyimpanan untuk menyimpan pakaian yang siap untuk dipasarkan, dan ruang outdoor atau luar untuk tempat pengeringan pakaian dan lubang pembuangan air hasil limbah yang mengalir menuju saluran pembuangan. Tentunya fasilitas lainnya yang membuat lokasi ini strategis yaitu banyaknya kendaraan umum yang melewati jalan Tuparev.
d) Pembuangan Limbah / AMDAL (Analisis dampak lingkungan)
Pengolahan limbah yang tepat tentunya tidak akan mengganggu lingkungan sekitar, maka dari itu kami menyediakan lubang pembuangan limbah khusus yang dihubungkan dari pipa bangunan lantai 2 yang terhubung dengan saluran pembuangan air, sehingga sisa limbah air yang mengandung bahan pewarna dialiri langsung menuju saluran pembuangan air.
4.2.4 Aspek Produksi
Berikut perencanaan pada Aspek Produksi untuk rencana bisnis usaha kami yaitu :
Pakaian terdiri dari 144 potong kaos pria setiap bulannya, dengan rincian harga:
Biaya Bahan Baku :
96 Kaos dasar putih terdiri dari :
24 potong ukuran M : 10.000/potong x 48 potong = 480.000
36 potong ukuran L : 12.000/potong x 48 potong = 576.000
36 potong ukuran XL : 15.000/potong x 48 potong = 720.000
Total Biaya Bahan Baku 1.776.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Beban gaji untuk 6 pegawai terdiri dari :
Biaya Tenaga Kerja Langsung :
1 pegawai Bagian Desain Pakaian : 900.000
1 pegawai Bagian pewarnaan : 700.000
1 pegawai Bagian penyablonan : 700.000
2.300.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung :
1 pegawai Bagian Kasir : 700.000
2 pegawai Bagian Pemasaran : 1.400.000
2.100.000
Total Biaya Tenaga Kerja : 4.400.000
Biaya Overhead Pabrik :
Biaya Overhead Pabrik tetap :
5 Bahan pewarna pilihan terdiri dari :
10 botol warna hitam : 50.000
10 botol warna biru tua : 50.000
10 botol warna merah tua : 50.000
10 botol warna abu – abu : 50.000
200.000
Beban layanan internet 350.000
550.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel :
Listrik, air, dan telepon perbulan : 1.300.000
Total Biaya Overhead Pabrik 1.850.000
Total pengeluaran untuk produksi per bulan 8.026.000
Prediksi penjualan bruto per bulan :
144 potong pakaian kaos pria x 85.000 = 12.240.000
Keuntungan bersih yang diperoleh setiap bulan :
o Pendapatan bruto penjualan per bulan 12.240.000
o Biaya Bahan Baku 1.776.000
o Biaya Bahan Penolong : Bahan Pewarna 200.000
o Beban Gaji Pegawai 4.400.000
o Beban Listrik, Air & Internet 1.850.000
Total pengeluaran untuk produksi 8.226.000
Pendapatapan bersih per bulan : 4.014.000
Pendapatapan bersih per tahun : 48.168.000
Rumus BEP yang pertama adalah menghitung Break Even Point yang harus diketahui adalah jumlah total biaya tetap, biaya variabel per unit atau total variabel, hasil penjualan total atau harga jual per unit. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
METODE FULL COSTING
Harga Pokok Produksi :
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 2.100.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 550.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.300.000
Harga Pokok Produk Rp. 3.950.000
METODE VARIABLE COSTING
Harga Pokok Produksi :
Biaya bahan baku Rp. 1.776.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 2.300.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.300.000
Harga Pokok Produk Rp. 5.376.000
1. Break even point dalam unit.
Fixed Cost :
Biaya overhead pabrik Rp. 2.850.000
Total Fixed Cost Rp. 2.850.000
Variable Cost :
Biaya bahan baku Rp. 1.776.000
Biaya tenaga kerja Rp. 4.400.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.300.000
Harga Pokok Produk Rp. 7.476.000
Biaya Tetap Unit
𝟐.𝟖𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎/𝟏𝟒𝟒 = Rp. 19.792,- / unit.
Biaya Variable unit
𝟕.𝟒𝟕𝟔.𝟎𝟎𝟎/𝟏𝟒𝟒 = Rp. 51.917,- / unit.
I. Menghitung BEP produk kaos per potong dalam unit :
Perincian masing – masing biaya adalah sebagai berikut :
Kapasitas produksi : 144 unit.
Harga jual per unit
Kaos : 85.000/unit
I. Menghitung BEP produk kaos per potong dalam unit :
v Kaos : 144 unit x Rp.85.000,- = Rp. 12.240.000,-
=𝟐.𝟖𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎/(𝟖𝟓.𝟎𝟎𝟎−𝟓𝟏.𝟗𝟏𝟕)
= 86 unit.
Maka, perusahaan harus menjual sebesar 86 unit kaos per bulan agar mencapai BEP setiap bulannya. 0.61 0.39
II. Menghitung BEP produk kaos per potong dalam rupiah :
=2.850.000/(1− (7.476.000/12.240.000))
= Rp. 7.307.692,-
Maka, perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 7.307.692,- agar terjadi BEP.
4.2.6 Aspek Manajemen
PEMILIK
KRISHNA DEVANGGA
|
MAN. PEMASARAN
CAHYANTO
|
MAN. OPERASIONAL
BAYU HIMAWAN
|
MAN. KEUANGAN
MITHA MAHARDITA
& TITA PUSPITA
|
4.2.7 Aspek SDM
Tugas dan tanggungjawab Pemilik Usaha :
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan SOP perusahaan.
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.
6) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.
7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
Tugas dan tanggungjawab Manajer Pemasaran :
1) Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.
2) Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.
3) Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.
4) Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.
5) Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.
Tugas dan tanggungjawab Manajer Operasional :
1) Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.
2) Mengelola biaya – biaya operasi yang tidak menguntungkan perusahaan.
3) Meneliti teknologi baru dan metode altenatif dalam upaya mencapai keefisiensian produksi.
4) Mengawasi produksi barang.
5) Mengawasi persediaan barang dan tata letak fasilitas operasional.
6) Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
7) Mengelola program jaminan kualitas (quality control).
8) Membuat laporan mengenai perkembangan kegiatan operasional.
Tugas dan tanggungjawab Manajer Keuangan :
1) Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan untuk memastikan status hutang/piutang.
2) Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.
3) Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.
4) Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.
5) Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran.
6) Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar.
7) Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.
8) Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada/tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan.
4.2.8 Aspek Ekonomi
Hambatan-hambatan di dalam aspek ekonomi :
1. Kebijakan bisnis dari pemerintah
Hambatan : Dari kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu lemahnya perlindungan hukum dan sulit untuk masyarakat dalam mendapatkan bantuan modal dari pemerintah. Penetapan pajak yang besar.
Solusi : Usaha bisnis membutuhkan pelindung berupa kebijakan pemerintah seperti undang-undang dan peraturan pemerintah. Adanya regulasi baik berupa undang-undang dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan UKM dari sisi produksi dan sisi perbankan, akan memacu peranan UKM dalam perekonomian serta adanya kebijakan pemerintah untuk penetapan pajak yang sesuai agar tidak memberatkan kepada perusahaan.
2. Pertumbuhan penduduk
Hambatan : Banyak nya tenaga kerja yang kurang terampil yang bisa merugikan perusahaan dan kurangnya lapangan kerja bagi para penduduk yang ada di daerah dimana perusahaan didirikan.
Solusi : Melakukan seleksi tenaga kerja dengan baik agar di dapat tenaga kerja yang ahli dan terampil dan mengadakan pelatihan menjahit untuk pembelajaran masyarakat sekitar.
3. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita
Hambatan : Daya beli masyarakat yang mulai melemah dikarenakan harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat dan kebijakan UMR yang lumayan besar yang memberatkan perusahaan dan emiten
Solusi : Menetapkan UMR yang tidak memberatkan perusahaan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan masyarakat serta pemerintah harus mengatur kembali harga kebutuhan pokok agar sesuai dengan pendapatan yang diterima masyarakat agar tidak membebankan kepada masyarakat.
4. Investasi dari pihak lain
Hambatan : Memerlukan sejumlah modal dari pihak lain, namun hambatan itu terjadi karena pihak asing lebih banyak menanamkan modalnya atau berinvestasi kepada pengusaha besar.
Solusi : Tentunya peran pemerintah dalam mengatur kebijakan dalam peminjaman modal untuk pengembangan bisnis lokal harus dipermudah, agar para pengusaha lokal dapat mengembangkan usahanya serta memberikan kontribusi yang baik untuk pendapatan negara.
5. Pertumbuhan industri
Hambatan : Dari pertumbuhan industri yaitu banyaknya pesaing sejenis dalam industri konveksi baik di dalam negeri dan luar negeri.
Solusi : Melihat peluang industri yang ada dan memanfaatkan peluang tersebut dengan baik seperti membuat desain produk yang lebih menarik dan meningkatkan promosi di dalam sosial media.
6. Kurs valuta asing
Hambatan : Nilai tukar rupiah yang melemah sehingga bahan baku yang di impor menjadi mahal serta inflasi yang terjadi di indonesia.
Solusi : Jika bahan baku yang mahal perusaaan dapat membeli bahan baku dari dalam negeri. Apabila harus dipaksakan, perusahaan akan menaikkan harga jual agar tidak merugi
7. Kredit perbankan
Hambatan : Tingkat suku bunga permodalan yang lumayan besar sehingga membebankan kepada perusahaan.
Solusi : Meningkatkan penjualan produk untuk meningkatkan pendapatan sehingga dapat meringankan beban perusahaan dan emiten.
8. Anggaran pemerintah
Hambatan : Infrastruktur daerah dimana perusahaan didirikan kurang memadai karena daerah lokasi bisnis seringkali macet karena banyaknya pengendara yang parkir sembarangan sehingga mengganggu pendistribusian.
Solusi : Menyediakan lahan parkir di lokasi bisnis
9. Penganggaran pemerintah
Hambatan : Pemerintah setempat menetapkan tenaga kerja setempat yang harus dipekerjakan terlebih dahulu.
Solusi : Mengadakan pelatihan bagi tenaga kerja setempat.
10. Perdagangan luar negeri
Hambatan : Saat ini beredar produk luar negeri seperti Gucci, Chanel, Guess, dan lainnya menyebabkan kurang diminatinya produk lokal di kancah Internasional. Peluang Draco Cloth untuk menggeser kedudukan produk luar negeri sangat kecil.
Solusi : Membesarkan dan mengembangkan merk Draco yaitu dengan membuat produk dengan ciri khas desain yang unik agar diminati dan diingat oleh para pembeli dalam maupun luar negeri.
11. Neraca pembayaran
Hambatan : Posisi hutang negara yang banyak dan pendapatan negara yang sedikit
Solusi : Menjadi sumber pembiayaan bagi pemerintah dengan membayar pajak yang merupakan peranan penting dalam penerimaan negara.
4.2.9 Aspek Sosial
· Interaksi sosial
Hambatan : Masalah kemiskinan masyarakat sekitar, kurangnya pendidikan masyarakat sekitar, pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pabrik
Solusi : Memberikan peningkatan kehidupan masyarakat melalui kegiatan sosial suka rela. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha, Memberikan beasiswa bagi pelajar, Penanaman kembali hutan untuk memperbaiki lingkungan, Membersihkan saluran air, Membantu gotong royong
· Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Hambatan : Produk KW atas nama merk Draco yang beredar dengan kualitas rendah menyebabkan konsumen menjadi kecewa dengan produk KW tersebut, masyarakat menyebar isu tentang produk sehingga membuat nama produk perusahaan menjadi buruk di mata masyarakat.
Solusi : Mengomunikasikan ke masyarakat bahwa produk asli perusahaan hanya dijual di lokasi usaha dan memberikan sanksi yang tegas untuk pedagang ilegal.
· Perubahan dalam masyarakat pulralistic
Hambatan : Dari segi bisnis yaitu menjadi ancaman bagi UMKM masyarakat, dari segi lingkungan yaitu limbah produk.
Solusi : Dari segi bisnis yaitu bermitra dengan para UMKM masyarakat agar tetap sejahtera bersama. Dari segi mengurangi dampak lingkungan yaitu dengan mengikuti kegiatan masyarakat seperti gotong-royong, membuang limbah tidak sembarangan, dan membersihkan saluran air.
4.2.10 Aspek Politik
· Isu strategis
Hambatan : Produk perusahaan yang mengganggu UMKM konveksi lokal, banyaknya masyarakat di sekitar yang menganggur, pajak yang besar.
Solusi : Memperhatikan kesejahteraan UMKM konveksi lokal, memberikan lapangan pekerjaan atau mendirikan usaha mikro kecil menengah, dan memperhatikan pendapatan negara.
· Penyelenggaraan pemerintah
Hambatan : Sistem pemerintahan yang demokrasi menyebabkan izin usaha yang mudah mengakibatkan persaingan perdagangan semakin ketat
Solusi : Mengadakan promosi melalui event-event tertentu, memberikan desain yang mempunyai cirikhas sendiri. Meningkatkan kualitas produk.
· Kerjasama pemerintah
Hambatan : Perdagangan ilegal beredarnya produk KW yang merugikan banyak pihak
Solusi : Bekerja sama dengan pemerintah, pembuat kebijakan, dan lembaga penegak hukum, untuk mengatasi perdagangan ilegal produk KW serta memberikan sanksi yang tegas.
4.2.11 Aspek Hukun dan Lingkungan Hidup
1. Aspek Hukum
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk :
a. Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan.
b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan.
c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan.
d. Manganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akna dibiayai dengan pinjaman.
Menurut jenis badan usahanya, rencana bisnis usaha pada kami yaitu kami akan mendirikan CV. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
· Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.
· Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Hal – hal yang perlu kami persiapkan dalam mendirikan bentuk usaha kami yang berbentuk CV, yaitu :
1. Membuat akta pendirian CV di notaris. Untuk membuat akta ini, minimal ada 2 orang pendiri dimana satu pendiri akan menjadi sekutu aktif dan satu pendiri lainnya akan menjadi sekutu pasif.
2. Mendaftarkan akta pendirian CV di Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.
3. Mengurus Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) yang pengurusannya dapat dilakukan di kelurahan setempat sesuai domisili CV kami. Untuk dapat mengurus SKDP, kami perlu menentukan terlebih dahulu dimana CV kami akan berdomisili sesuai keterangan dalam akta pendirian CV.
4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan yang dapat kami urus di Kantor Pajak setempat sesuai domisili CV Anda.
5. Selanjutnya Anda perlu mengurus izin usaha yang sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan oleh CV.
6. Terakhir yaitu kami perlu mengurus dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Jika belum melakukan pendaftaran akta pendirian CV di Pengadilan Negeri, maka salah satu dampaknya adalah tidak bisa mengurus dokumen legalitas lainnya, seperti izin usaha dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan). Jika tidak ada dokumen legalitas, akan sulit untuk mengembangkan bisnis kedepannya.
2. Aspek Lingkungan Hidup
1. Aspek Lingkungan Industri
Ancaman Masuk Pendatang Baru
Produk perusahaan adalah t-shirt yang berbahan baku kain, ancaman pendatang baru perusahaan adalah pembisnis jersey yang produknya terbuat dari bahan dryfit. Untuk menghadapi persaingan ini, perusahaan perlu mengadakan inovasi baru seperti bahan t-shirt yang nyaman dipakai untuk aktivitas sehari-hari maupun untuk kegiatan berolahraga. Persaingan Sesama Perusahaan Bisnis konveksi merupakan bisnis yang berkembang sehingga persaingan di dalam industri ini sangat ketat. Persaingan bisnis konveksi yaitu konveksi lain yang ada di karawang seperti guns denim, adapun persaingan yang datang dari pendatang bisnis luar seperti mars, 3second, bershka, dan lainnya. Solusi untuk bersaing dalam industri konveksi lain yaitu dengan meningkatkan kreatifvtas pada desain dan kualitas bahan yang tinggi sehingga konsumen memilih untuk membeli produk perusahaan.
Ancaman Dari Produk Pengganti
Produk perusahaan adalan t-shirt. Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan akan menjual produk desain custom yaitu produk yang didesain oleh hasil keinginan konsumen pribadi yang dimana perusahaan menerima jasa sablon. Dengan adanya ide ini dikhawatirkan konsumen akan lebih banyak membeli produk custom, maka diperlukan antisipasi dari perusahaan yaitu dengan tetap mencantumkan merk diproduk di dalam produk costum.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Perusahaan sudah pasti menghitung harga pokok produksi serta perencanaan laba agar tidak merugi. Produk perusahaan tidak dapat ditawar, tetapi untuk meningkatkan penjualan perusahaan akan memberikan diskon serta promosi lainnya.
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Perusahaan ini menerima pemasok tetapi tidak tergantung pada pemasok. Perusahaan akan berdiri secara mandiri dengan seluruh kemampuan dan tidak bergantung pada pemasok guna menghindari pemindahtanganan kekuasaan.
Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pendiri atau pemegang saham, tetapi masyarakat dan stakeholder lainnya. Perusahaan harus memiliki citra yang baik di masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial seperti menyumbang kepada yang membutuhkan, membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, dan melakukan pelatihan menjahit guna memberi ilmu untuk masyarakat sekitar.
2. Aspek Lingkungan Hidup
Analisis Dampak Lingkungan
Apabila ingin membangun bisnis baru, harus dilihat keadaan sekitar. CV Draco Clothes akan berlokasi di jalan tuparev. Kelebihan lokasi yaitu tupatev merupakan pusat kota, banyak orang yang mengetahui dan melewati jalan tuparev, posisi kanan kiri gedung yaitu pertokoan. Kekurangannya yaitu harga tanah yang cukup mahal namun berpotensi sebagai lahan untuk usaha bisnis mempertimbangkan lokasi yang strategis untuk menjalankan suatu usaha bisnis. Posisi gedung tidak dekat dengan tempat tinggal masyarakat sehingga tidak mengganggu kegiatan masyarakat. Limbah yang dihasilkan oleh poduk perusahaan kami seperti bahan pewarna akan dibuang menuju saluran pipa pembuangan khusus yang langsung mengalir ke selokan pembuangan air.
4.2.12 Aspek Keuangan
CV. DRACO CLOTHES merencanakan akan membangun sebuah bisnis usaha konveksi kaos pria tahun 2017 dan membeli mesin penyablonan dan pewarnaan seharga Rp 110.000.000 yang memiliki umur Ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 20.000.000. Dari pembelian mesin tersebut tersebut diharapkan akan bisa menghemat biaya tunai dari penurunan bahan baku dan biaya TK sebesar Rp 50.000.000,- pajak 20% dan return yang diharapkan sebesar 18% ? Apakah investasi ini dikatakan layak atau tidak ?
Investasi : Rp 110.000.000
Penyusutan mesin baru pertahun :
𝑅𝑝 110.000.000 − 𝑅𝑃 20.000.00 / 5
= Rp 18.000.000
Penghematan tunai 50.000.000
Penyusutan mesin baru (18.000.000)
Tambahan EBIT 32.000.000
Pajak 20% (6.400.000)
Tambahan EAT 25.600.000
Tambahan Penyusutan 18.000.000
Tambahan Cashflow 43.600.000
Nilai Utang
Untuk menilai kelayakannya, misal dengan menggunakan metode NPV maka dapat dihitung NPV nya sebagai berikut :
Pv dari tambahan Cashflow tahun 1 - 10
= Rp 43.600.000 x 3,127 = Rp 136.337.200
Pv dari nilai residu tahun 5
= Rp 20.000.000 x 0,4371 = Rp 8.742.000
Total PV of Cashflow Rp 145.079.200
Investasi (Rp 110.000.000)
Net Present Value Rp 35.079.200
Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV Positif sebesar Rp 35.079.200, sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi mesin tersebut adalah layak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan. Pihak Investor yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, Pihak Kreditur yaitu bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, Pihak manajemen internal perusahaan agar mampu membuat perencanaan demi kelangsungan bisnis Perusahaan, Pihak Pemerintah yang lebih menitikberatkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan demi tujuan pembangunan Ekonomi. Suatu bisnis perlu pengkajian dan melaksanakan studi kelayakan bisnis karena hendaknya suatu bisnis yang direncanakan memberikan manfaat positif bagi pihak lain dan mengukur suatu bisnis apakah bisnis layak untuk didirikan atau tidak untuk jangka panjang. Tentunya studi kelayakan bisnis ini dilakukan demi kelangsungan usaha suatu perusahaan.
Namun, pendirian suatu Perusahaan bukan berarti hanya berfokus kepada sekedar mencari keuntungan, itulah tujuan adanya studi kelayakan bisnis, khususnya agar suatu Perusahaan atau organisasi dapat memenuhi beberapa aspek khusus yaitu Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknik, Aspek Produksi, Aspek Manajemen dan SDM, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial, dan Aspek Politik, Aspek Hukum, Aspek Lingkungan Hidup, dan Aspek Keuangan. Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
Berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis.
Berdasarkan orientasi tidak pada laba (sosial), yang dimaksud adalah studi yang menitik beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan serta dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Diketahui bahwa dalam menjalankan suatu perencanaan bisnis, studi kelayakan bisnis berperan penting pada saat penyusunan rencana usaha, saat pengoperasian usaha dan untuk tujuan pengembangan usaha yang lebih baik lagi. Studi kelayakan bisnis menganalisis suatu rencana bisnis dengan melakukan pendekatan terhadap aspek – aspek, sehingga dikatakan layak untuk beroperasi dan menjalankan bisnisnya.
4.2 Saran
Menyadari bahwa kami materi ini masih jauh dari kata sempurna, kami berharap semoga untuk karya kedepannya kami akan lebih baik dan fokus dalam menjelaskan tentang materi di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya materi menurut sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kami juga berharap kepada rekan - rekan dan pembaca materi ini bisa memberi kritik atau saran terhadap kami untuk menanggapi dan memberikan nasehat dalam kami materi yang telah dijelaskan. Terimakasih kepada sumber-sumber materi yang telah menyediakan pembahasan terkait pada materi sehingga Kami lebih mudah dalam menyusun makalah pada kali ini.
Semoga materi yang telah disusun bisa bermanfaat untuk rekan - rekan pembaca dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan dan membantu sebagai sumber referensi dalam penelitian maupun ujian yang sedang rekan-rekan pembaca sedang jalani, akhir kata menutup materi ini, semoga kesuksesan dan keberuntungan selalu berpihak pada kita semua. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dan-manfaat-studi-kelayakan.html
http://sentananews.com/
ANALISIS STUDI KELAYAKAN DAN PERENCANAAN BISNIS PADA CV DRACO CLOTH
MAKALAH
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Feasibility Study pada Program Studi Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh Kelompok 5:
KRISHNA DEVANGGA (1341173404081)
MITHA MAHARDITA (1341173404042)
CAHYANTO (1341173404047)
BAYU HIMAWAN (1341173404053)
TITA PUSPITA NINGSIH (1341173404225)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala Rahmat, Petunjuk, dan Karunia-Nya, kami dapat memenuhi tugas Feasibility Study dan menyelesaikan makalah yang berjudul ”Analisis Studi Kelayakan dan Perencanaan Bisnis pada CV Draco Cloth”.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Irfan Yoga Pardistya, SE.,MM. yang telah membimbing kami sampai saat ini dan rekan - rekan yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas materi ini. Isi dari materi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca serta digunakan sebagai sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, sebagai pedoman pembelajaran, dan sebagai referensi pendukung khususnya dalam materi pemahaman tentang Aspek – Aspek dalam analisis studi kelayakan bisnis. Tugas materi ini disusun sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang isi dari materi ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan tugas materi ini, namun tidak mustahil apabila dalam tugas materi ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan tugas materi selanjutnya.
Karawang, 4 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 6
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 8
1.3 Tujuan Analisis Makalah.............................................................................. 9
1.4 Manfaat atau Kegunaan Makalah................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.......................................................................................... 11
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis................................................. 11
2.1.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis..................................................... 11
2.1.3 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis....................................................... 12
2.1.4 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis..................................................... 13
2.1.5 Aspek Studi Kelayakan Bisnis........................................................ 16
2.1.5.1 Aspek Pasar.......................................................................... 18
2.1.5.2 Aspek Pemasaran................................................................. 20
2.1.5.3 Aspek Teknik....................................................................... 21
2.1.5.4 Aspek Produksi.................................................................... 22
2.1.5.5 Aspek Manajemen................................................................ 23
2.1.5.6 Aspek SDM......................................................................... 23
2.1.5.7 Aspek Ekonomi.................................................................... 24
2.1.5.8 Aspek Sosial......................................................................... 27
2.1.5.9 Aspek Politik........................................................................ 29
2.1.5.10 Aspek Hukum dan Lingkungan......................................... 30
2.1.5.11 Aspek Keuangan................................................................ 31
2.2 Kerangka Berpikir.................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian....................................................................................... 35
3.2 Metode yang Digunakan........................................................................... 35
3.2.1 Desain Penelitian......................................................................... 35
3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 36
3.4 Jenis dan Sumber Data.............................................................................. 36
3.4.1 Jenis Data...................................................................................... 36
3.4.2 Sumber Data.................................................................................. 36
3.5.1 Metode Analisis Data............................................................................. 36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan................................................................................ 38
4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis............................................................. 39
4.2.1 Aspek Pasar............................................................................. 39
4.2.2 Aspek Pemasaran.................................................................... 40
4.2.3 Aspek Teknik.......................................................................... 42
4.2.4 Aspek Produksi....................................................................... 44
4.2.5 Aspek Manajemen................................................................... 48
4.2.6 Aspek SDM............................................................................ 48
4.2.7 Aspek Ekonomi....................................................................... 50
4.2.8 Aspek Sosial............................................................................ 53
4.2.9 Aspek Politik........................................................................... 54
4.2.10 Aspek Hukum dan Lingkungan............................................ 54
4.2.9 Aspek Keuangan..................................................................... 57
BAB V
5.1 Kesimpulan............................................................................................. 60
5.2 Saran....................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 62
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi membuat banyaknya bisnis baru yang bermunculan. Perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya untuk tetap bertahan dalam bisnis. Sebelum membuka sebuah usaha, perusahaan harus mengetahui bagaimana cara mengelola usaha dengan baik, sehingga perusahaan dapat bertahan dan bersaing serta memperoleh laba yang menguntungkan. Salah satu penyangga agar perusahaan dapat bertahan adalah perusahaan harus mempunyai kinerja yang baik. Mengukur kinerja keuangan dapat dianalisis melalui catatan informasi keuangan perusahaan atau dapat disebut dengan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan fungsi penting dalam kegiatan perusahaan. Untuk membangun sebuah usaha awal tentunya tidak mudah, banyak yang mengalami kegagalan karena tidak memahami pentingnya mengimplementasikan studi kelayakan bisnis pada suatu rencana bisnis (Business Plan).
Selain laporan keuangan, perusahaan juga sangat memerlukan laporan studi kelayakan bisnis. Sebelum sebuah bisnis dibangun, perusahaan harus melakukan studi kelayakan bisnis yang bertujuan untuk menghindari risiko kerugian yang akan terjadi di masa yang akan datang, mempermudah tahap perencanaan karena perusahaan harus mempunyai rencana untuk mencapai tujuan, mempermudah pelaksanaan pekerjaan dengan merancang tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik, mempermudah pengawasan kerja, mempermudah pengendalian untuk mengembalikan hal yang melenceng ke arah yang sesungguhnya.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya menilai layak atau tidaknya suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimun dengan jangka waktu yang tidak ditentukan. Manfaat studi kelayakan bisnis yaitu untuk para investor yang bertanggung jawab di dalam perusahaan, untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, serta bagi bank yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya dan pemerintah yang memberikan fasilitas peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan itu berbeda satu sama lainnya.
Bisnis Konveksi merupakan usaha yang sudah tidak asing lagi karena banyaknya bisnis ini cukup banyak digemari oleh pelaku bisnis. Pada penulisan makalah ini, penulis akan menganalisis studi kelayakan dan perencanaan bisnis konveksi yang akan kami bangun. Pada umumnya, pengusaha konveksi mendapatkan pesanan dalam jumlah yang besar pada momen-momen tertentu saja, seperti menjelang lebaran, tujuan kampanye (membuat seragam partai), dan pergantian tahun ajaran baru (membuat seragam sekolah). Namun, kami sebagai pelaku bisnis memfokuskan diri kami pada sebuah bisnis Konveksi pakaian pria untuk kalangan remaja hingga dewasa. Aspek – aspek yang akan kami analisa yaitu Aspek Pasar, Pemasaran, Teknik, Produksi, Manajemen, SDM (Sumber Daya Manusia), Ekonomi, Sosial, Politik, Hukum, Lingkungan Hidup, dan Keuangan.
CV Draco Cloth merupakan rencana bisnis yang akan kami realisasikan dan dianalisis berdasarkan studi kelayakan bisnis. Hal yang mendorong kami untuk melaksanakan bisnis ini yaitu bahwa permintaan akan kebutuhan sandang akan meningkat dan menguntungkan. Kota Karawang, merupakan destinasi tempat kami untuk merencanakan usaha bisnis konveksi, tujuan kami membangun usaha ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun berlandaskan visi dan misi kami yaitu untuk memperkenalkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, membuka lapangan pekerjaan dan mampu bersaing dengan produk impor.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Studi Kelayakan dan Perencanaan Bisnis pada CV Draco Cloth”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perhitungan aspek pasar terhadap rencana bisnis yang akan
dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis?
2. Bagaimana penerapan aspek pemasaran terhadap rencana bisnis yang akan
dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis?
3. Bagaimana analisis dalam aspek teknik terhadap rencana bisnis yang akan
dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis?
4. Bagaimana perencanaan dan penerapan suatu aspek produksi dalam rencana
bisnis pada studi kelayakan bisnis?
5. Bagaimana perencanaan dan penerapan suatu Aspek Manajemen dalam
rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis?
6. Bagaimana perencanaan dan penerapan suatu Aspek SDM (Sumber Daya
Manusia) dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis?
7. Bagaimana hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek ekonomi pada studi kelayakan bisnis?
8. Bagaimana hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek sosial pada studi kelayakan bisnis?
9. Bagaimana hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek politik pada studi kelayakan bisnis?
10. Bagaimana peran aspek hukum dan analisis lingkungan hidup dalam
merencanakan dan menerapkan suatu rencana bisnis pada studi kelayakan
bisnis?
11. Bagaimana perencanaan aspek keuangan dalam suatu rencana bisnis?
1.3 Tujuan Analisis Makalah
Tujuan analisis makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis perhitungan aspek pasar terhadap rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis
2. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan aspek pemasaran terhadap rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis ?
3. Untuk mengetahui dan menganalisis aspek teknik terhadap rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada studi kelayakan bisnis
4. Untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan dan penerapan suatu aspek produksi dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
5. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan suatu Aspek Manajemen dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
6. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan suatu Aspek SDM (Sumber Daya Manusia) dalam rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
7. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek ekonomi pada studi kelayakan bisnis
8. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek sosial pada studi kelayakan bisnis
9. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang ada didalam perencanaan bisnis dilihat dari aspek politik pada studi kelayakan bisnis
10. Untuk mengetahui dan menganalisis peran aspek hukum dan analisis lingkungan hidup dalam merencanakan dan menerapkan suatu rencana bisnis pada studi kelayakan bisnis
11. Untuk mengetahui dan menganalisis peranan aspek keuangan dalam suatu rencana bisnis
1.4 Manfaat Makalah
Penulisan makalah yang dilakukan akan memberikan beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:
1. Bagi penulis
Penulisan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran agar dapat memenuhi tugas makalah serta memperluas wawasan berfikir dan menambah keilmuan di bidang ekonomi khususnya pada studi kelayakan bisnis
2. Bagi perusahaan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan manajemen perusahaan tentang studi kelayakan bisnis.
3. Bagi Universitas
Sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah yang ada.
4. Bagi peneliti yang akan dating
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian berikutnya mengenai studi kelayakan bisnis
5. Bagi pembaca pada umumnya
Penelitian ini diharap dapat memberikan gambaran tentang analisis studi kelayakan bisnis di perusahaan
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Nitisetmito dan Burhan (1995), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu metode penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha tersebut dilaksanakan. .
Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2002:4), Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan.
Dari pendapat para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa Studi Kelakayan bisnis adalah penelitian rencana bisnis yang menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis.
2.1.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa pihak menurut Umar (2005,p19), yaitu:
· Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.
· Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan bisnis yang ada.
· Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah proyek di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.
· Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
· Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang akan di dapat dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.
2.1.3 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p12-13), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa sebelum suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :
· Menghindari resiko kerugian
Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita kendalikan.
· Memudahkan perencanaan
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akandatang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan.
Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
· Mempermudah pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjakan. Sehingga pekerjaan berjalan pada tujuan yang jelas dengan pembagian tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik.
· Mempermudah pengawasan
Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan hasil yang ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.
· Mempermudah pengendalian
Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan tertentu.
2.1.4 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan studi yang dikerjakan berdasarkan Umar (2005,p21), yaitu:
· Penemuan Ide Proyek
Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.
· Tahap Penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.
· Tahap Evaluasi Proyek
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
· Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang telah ditentukan.
· Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
· Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin sampai pada 13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.
Menurut Kasmir dan Jakfar, tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan studi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar :
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumber-sumber terpercaya, misalnya lembaga yang berwenang seperti Bank UOB, Biro Pusat Statistik, dan lainnya.
2. Melakukan Pengolahan Data
Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.
Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode dan ukuran yang lazim digunakan untuk bisnis. Pengolahan ini dilakukan secara teliti untuk masing-masing aspek yang ada, kemudian memastikan atau memeriksa kembali kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.
3. Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelauuakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.
4. Mengambil Keputusan
Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Keputusan diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau tidak) berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
5. Memberikan Rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta perbaikan bila perlu.
Kesimpulan yang dapat diambil, bila dilihat dari beberapa sumber diatas mengenai tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis adalah:
- Tahap Penemuan Ide.
- Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data.
- Tahap Evaluasi.
- Tahap Mengambil Keputusan
- Tahap Rencana Pelaksanaan.
- Tahap Pelaksanaan.
2.1.5 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Ada beberapa aspek menurut Umar (2005, p24-29) yang akan diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini yaitu:
- Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.
- Aspek Pemasaran, yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.
- Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
- Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai dibangun.
- Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
- Aspek Keuangan, meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
- Aspek sosial, politik dan ekonomi, yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian negara dan juga sosial.
- Aspek lingkungan Industri, yang meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu bisnis.
- Aspek Yuridis, yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum perusahaan, izin operasional dan lainnya.
- Aspek Lingkungan hidup, di mana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.
Menurut Kasmir dan Jakfar, terdapat beberapa aspek yang diperlukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Urutan penilain aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada.
Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:
- Aspek hukum, membahas tentang masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha, sampai izin-izin yang dimiliki.
- Aspek Pasar dan Pemasaran, menilai besarnya peluang pasar yang diinginkan berdasarkan segi pasar dan pemasaran.
- Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima, seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali, sumber pembiayaan bisnis, dan tingkat bunga yang berlaku.
- Aspek Teknis/operasi, meneliti mengenai lokasi usaha,baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang.
- Aspek Manajemen/organisasi, penilaian pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.
- Aspek ekonomi sosial, melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini dijalankan, pengaruh ini terutama ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
- Aspek dampak lingkungan, analisis dampak yang ditimbulkan oleh proyek bisnis tersebut terhadap lingkungan disekitarnya, baik air, darat dan udara.
Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa aspek studi kelayakan bisnis sebagai berikut:
1. Pasar
2. Pemasaran
3. Teknis dan Operasi
4. Manajemen
5. Sumber Daya Manusia
6. Ekonomi, Sosial, dan Politik
7. Hukum dan Lingkungan hidup
8. Aspek Keuangan
2.1.5.1. Aspek Pasar
Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian tentang pasar yaitu merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Jadi ada 3 faktor yang utama untuk menunjang terjadinya pasar :
- Orang dengan segala keinginannya
- Daya belinya
- Tingkah laku dalam pembelian
Pengertian permintaan dan Penawaran
· Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang didukung oleh tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasarkan pada kebutuhan saja disebut pasar potensial.
· Hukum permintaan : jika harga barang naik, maka permintaan terhadap barang tersebut menurun. Tetapi jika harga barang turun, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.
· Penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga.
· Hukum penawaran : Jika harga suatu barang naik, maka penawaran barang tersebut meningkat, sebaliknya jika harga barang turun, maka penawaran barang tersebut menjadi menurun
Aspek pasar dapat meramal permintaan mendatang dengan melakukan analisis memakai metode Analisis deret waktu
Persamaan : 𝑌 = 𝑎 +𝑏𝑥
Dimana:
n = Jumlah deret waktu
Y = Nilai-nilai data hasil ramalan
X = Waktu tertentu yang sudah ditransformasikan menjadi kode
2.1.5.2 Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk/nilai dengan pihak lain.
Stanton (1995) mengataka pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
Analisis Strategi Pemasaran
1. STP
a. Segmentasi Pasar
· Segmentasi Geografik: negara, regional, propinsi, kota, kecamatan
· Segmentasi Demografi: umur, jenis kelamin, pendapatan
· Segmentasi Psikografik: kelas sosial, gaya hidup, kepribadian
· Segmentasi tingkah laku: kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat pemakaian, status loyalitas
b. Targetting
Kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix).
c. Positioning
tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning dapat menurut atribut produk, menurut manfaat, menurut harga/ kualitas, menurut penggunaan/ penerapan, menurut pemakai, menurut pesaing, dan menurut kategori produk.
2. Marketing Mix
a. Produk : Keragaman produk, Kualitas, Desain, Ciri, Nama merek, Kemasan, Ukuran, Pelayanan, Garansi, dan Imbalan
b. Price : Daftar harga, Rabat/ diskon, Potongan harga khusus, Periode pembayaran, Syarat Kredit
c. Place : Saluran pemasaran, Cakupan pemasaran, Pengelompokan Lokasi
d. Promotion : Promosi penjualan, Periklanan, Pemasaran langsung.
2.1.5.3 Aspek Teknis dan Operasional
Penentuan kelayakan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi sehingga jika tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dikemudian hari.
1. Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi usaha secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah seperti jenis usaha yang dijalankan, Apakah strategis atau tidak.
2. Metode penilaian lokasi
Terdapat tiga metode sebelum memutuskan lokasi :
· Metode penilaian hasil value
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pertimbanan lainnya.
· Metode perbandingan biaya
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: bahan baku, bahan bakar dan listrik, biaya oprasi, biaya umum, biaya lainnya.
· Metode analisis ekonomi
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar dan listrik, pajak, perumahan, sikap masyarakat, dan lainnya.
3. Luas produksi
Berkaitan dengan beberapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien. Sedangkan teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis.
4. Tata letak (lay-out)
Lay-out merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Berkenaan dengan produk, proses, sumberdaya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
5. Pemilihan teknologi
Yang menjadi perhatian disini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan.
2.1.5.4 Aspek Produksi
Schroeder (1993) memberikan penekanan terhadap definisi
kegiatan produksi dan operasi pada 3 hal yaitu:
1. Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa.
2. Adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa.
3. Adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi.
Keputusan yang di ambil oleh sebuah organisasi mengenai produk yang di tawarkan mempunyai dampak penting terhadap kinerja perusahaan. Sebagian keputusan bisnis mempunyai dampak yang cukup luas, misalnya pilihan mengenai produk baru dan pengembanganpengembangan produk. Keputusan-keputusan seperti ini menyentuh setiap bidang fungsional dan mempengaruhi segala lapisan organisasi. Untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungn yang maksimal dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:
1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue.
2. Pendekatan break event point.
3. Metode linier programming.
2.1.5.5 Aspek Manajemen
Manajemen proyek Sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan proyek dengan efisien. Pembangunan proyek harus dapat menyusun rencana pelaksanaan proyek dengan mengordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan proyek dan penggunaan sumber daya agar secara fisik proyek dapat selesai tepat waktu.
Fungsi Manajemen adalah sebagai berikut:
· Perencanaan : Proses menentukan arah yang akan di tempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
· Pengorganisasian : Proses pengelompokan kegiatan/pekerjaan dalam unit-unit
· Pelaksanaan : Proses menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi
· Pengawasan : Proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana
2.1.5.6 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan kebijaksanaan, prosedur dan praktek bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Analisis Jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Jadi analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
2.1.5.7 Aspek Ekonomi
Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat di manfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat di jadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis yaitu kebijakan bisnis dari pemerintah, pertumbuhan penduduk, pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, investasi dari pihak lain, pertumbuhan industri, kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, penganggaran pemerintah, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.
a. Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
Kebijakan Bisnis dari Pemerintah merupakan suatu peraturan mengenai pendirian, pengoperasian, dan penutupan bisnis di dalam sebuah daerah. Contohnya :
- Ijin Pendirian
- Bantuan Pemerintah
Kebijakan-kebijakan yand dimaksud adalah ijin usaha dari pendirian, ini sangat diperlukan bagi setiap bisnis karena apabila bisnis tidak mendapatkan ijin maka bisnis tersebut ilegal. Selain ijin usaha, klasifikasi industri sangat diperlukan sebelum melakukan bisnis jangan sampai suatu bisnis yang akan dibangun tidak tertera di Kementrian Perindustrian.
b. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan suatu indikator jumlah tingkat pertumbuhan penduduk di dalam suatu daerah tertentu.
Contohnya:
· Tingkat Pendidikan
· Jumlah Tenanga Kerja tersedia
· Umur Produktif
c. Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita
Pendapatan nasional merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu negara. Pendapatan perkapita merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu penduduk di dalam suatu daerah.
Contohnya:
· Daya Beli
· Gaji
d. Investasi dari Pihak Lain
Investasi dari pihak lain merupakan suatu tambahan modal yang didapatkan suatu kondisi ekonomi suatu wilayah di dalam menjalankan pembangunan ekonominya. Contohnya bantuan luar negeri.
e. Pertumbuhan Industri
Dengan adanya proses bisnis yang baru , di harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya. seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
Contohnya :
· Pertumbuhan Industry baru
· Kebutuhan Konsumen
f. Kurs Valuta Asing
Kurs Valuta Asing merupakan nilai tukar dari mata uang asing dengan matau uang yang digunakan pada suatu negara.
Contohnya :
· Nilai Tukar
· Nilai Uang
g. Kredit Perbankkan
Kredit Perbankkan merupakan suatu nilai tambahan yangb dihasilkan oleh suatu pinjaman suatu pihak kepada pihak lainnya.
Contohnya:
- Nilai Tingkat Bunga Pinjaman
- Jenis perhitungan pemebayaran
h. Anggaran Pemerintah
Anggaran pemerintah merupakan suatu perencanaan keuangan yang didalamnya menuangkan pembiayaan program kerja yang dilakukan suatu pemerintahan pada suatu wilayah tertentu.
Contohnya :
- Anggaran Dasar Rumah Tangga
- Rencana Anggaran Jangka Panjang
i. Penganggaran Pemerintah
Penganggaran Pembangunan merupakan suatu perencanaan keuangan yang menuangkan kegiatan perencanaan pembangunan suatu daerah wilayah tertentu yang dilakukan oleh pemerintah. Contohnya:
- Rencana Jangka Panjang
- Rencana Jangka Pendek
- Rencana Jangka Menengah
j. Perdagangan Luar Negeri
Nilai perdagangan luar negri yang rendah, ini di sebabkan Negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian. Contohnya :
- Volume Ekspor
- Volume Impor
k. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu laporan keuangan mengenai informasi keadaan posisi keuangan dari suatu negara dalam memenuhi aktifitas kegiatan di dalam suatu perekonomian suatu daerah yang membandingkan tingkat jumlah kepemilikan dengan jumlah kewajiban.
2.1.5.8 Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
a. Interaksi sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya: manufaktur,bahan baku, mendistribusikan kepasar, dan lain-lain. Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah ,di sana sering timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang yang datang dari lingkungan, baik eksternal maupun internal. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antaara masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai lemabaga sosial
Contohnya Pengembangan lingkungan
b. Perubahan kondisi social yang kompleks
Perubahan sosial merupakan kondisi struktur sosial yang terdiri dari masyarakat dan lingkungan sekitar didalam suatu daaerah tertentu.
Contohnya :
· Perubahan budaya
· Perubahan pekerjaan
c. Perubahan dalam masyarakat yang pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti:
· Membuka lapangan kerja baru; Maksudnya di bukakan proyek bisnis akan menggairahkan masyarakat sekitar untuk turut serta membuka lapangan kerja baru
· Melaksanakan alih teknologi; Maksud nya dengan dilakukan nya alih tekhnologi ini kapada pekerja dengan berbagai cara pelatihan yang terprogram dengan baik maka di harapkan tidak meningkatkan “skil”pekerja tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang andal semakin kokoh.
· Meningkatkan mutu hidup; Sudah tentu,adanya proyek bisnis turut serta mengurangi angka pengangguran.
· Pengaruh positif; Proyek bisnis hendak nya dapat berpengaruh positif pada masyarakat sekitar,tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baik nya kondisi lingkungan fisisk,seaperti jalan,jembatan,dan telepon tetapi juga kondisi lingkungan fisikis mereka.
2.1.5.9 Aspek Politik
Pengertian politik menurut definisi Prof. Meriam Budhiarjo, pengertian politik adalah macam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu.
a. Isu strategis
Isu Strategis merupakan suatu informasi pemberitaan sosial yang mencakup informasi publik yang berkaitan dengan perubahan lingkungan, masyrakat dan pemerintahan
Contohnya : Isu – isu publik
b. Penyelengaraan Pemerintahan
Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu rangkaian atau struktur kepemerintahan didalam suatu wilayah tertentu.
Cotohnya :
· Sistem Liberal
· Sistem Demokrasi
a. Kerjasama Pemerintah
Kerjasama Pemerintah merupakan suatu perjanjian pemerintah suatu wilayah dengan pihak – pihak lainya.
Contohnya:
· Perjajian Perdagangan Internasional
· Perjanjian Perdagangan Nasional
· Perjanjian Hukum Perlindungan
2.1.5.10 Aspek Hukum dan Lingkungan hidup
Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis data, sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data yang terkait dengan aspek hukum.
1. Jenis data dan sumber data
Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang mencakup tentang bentuk badan usaha, ijin usaha dan ijin lokasi pendirian proyek atau bisnis.
Semua ini dapat diperoleh dari sumber ekstern seperti notaries, pemda, departemen terkait maupun pemerintah setempat.
2. Cara memperoleh dan menganalisis data
Untuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar dan data yang harus dipenuhi tentang ijin usaha dan ijin lokasi pendirian dapat digali dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
Aspek lingkungan hidup terbagi menjadi 2:
1. Aspek lingkungan industri
· Ancaman masuk pendatang baru
· Persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya
· Ancaman dari produk pengganti
· Kekuatan tawar menawar pembeli
· Kekuatan tawar menawar pemasok
· Pengaruh kekuatan stakeholder lainnnya
2. Aspek lingkungan hidup
Analisis aspek lingkungan dalam SKB mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang disusun oleh konsultan AMDAL. Di Indonesia AMDAL dikenal sejak 1985-an. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek (kegiatan ) terhadap lingkungan hidup.Tujuan dilakukan AMDA terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak mengalami kerusakan dengan berdirinya proyek.
2.1.5.11 Apek Keuangan
Perencanaan Investasi merupakan suatu langkah dalam menetukan sumber pendanaan dengan memperhitungkan tingkat penggantian dari Investasi yang akan dilakukan di dalam Studi Kelayakan Bisnis. Keputusan investasi diharapkan akan ditutup oleh aliran kas masuk dari hasil operasi investasi, sehingga peramalan laba-rugi menjadi faktor yang sangat penting dn membutuhkan kajian yang sangat teliti dan akurat berdasarkan data-data dan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan.
Aliran kas / Cash Flow :
EAT + Penyusutan + Bunga (1-Tax)
Aliran Kas terdiri atas :
- Initial Cash Flow : Aliran yang digunakan investasi (out lay), biasanya berupa pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain dalam rangka pembelian aktiva tetap.
- Operational Cash Flow : Aliran kas masuk dari hasil operasi selama umur ekonomis aktiva investasi yang diterima setiap tahun, yaitu: EAT + Penyusutan
- Terminal Cash Flow : Nilai residu dari aktiva investasi yang masih laku dijual saat umur ekonomisnya berakhir.
2.2 Kerangka Berpikir
CV Draco Cloth
|
1. Aspek Pasar
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Teknis dan Operasi
4. Aspek Produksi
5. Aspek Manajemen
6. Aspek SDM
7. Aspek Ekonomi,Sosial, dan Politik
8. Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup
9. Aspek Keuangan
Menurut Umar (2005)
|
Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007)
|
Hasil Analisis
|
Kerangka pikiran merupakan ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pemahaman dan pembahasan masalah. Masalah yang terdapat pada CV Draco Cloth sebagai objek penelitian yaitu analisis studi kelayakan dan perencanaan bisnis . Berdasarkan masalah tersebut peneliti menggunakan pendapat para ahli sebagai kerangka pemikiran yaitu:
1. Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proses investasi itu dilaksanakan.
2. Aspek Pasar
Menurut Umar (2005) Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.
3. Aspek Pemasaran
Aspek Pemasaran menurut Umar (2005) yaitu aspek yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.
4. Aspek Teknik, Opersional, dan Produksi
Menurut Umar (2005) yaitu Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
5. Aspek Manajemen
Menurut Umar (2005) yaitu aspek manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
6. Aspek Sumber Daya Manusia,
Menurut Umar (2005) yaitu aspek yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai dibangun.
7. Aspek sosial, politik dan ekonomi
Menurut Umar (2005) yaitu aspek yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian negara dan juga sosial.
8. Aspek Hukum dan lingkungan
Menurut Umar (2005) yaitu aspek hukum yaitu yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum perusahaan, izin operasional dan lainnya. Aspek lingkungan industri meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu bisnis sedangkan lingkungan hidup di mana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.
9. Aspek Keuangan,
Menurut Umar (2005) yaitu aspek yang meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Penelitian ini akan menganalisa tentang studi kelayakan bisnis. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah CV Draco yang merupakan bisnis baru. CV Draco akan dianalisis berdasarkan aspek pada studi kelayakan bisnis. Rencana bisnis yang akan direalisasikan yaitu usaha bisnis konveksi, dimana hal yang mendorong perusahaan untuk melaksanakan bisnis ini yaitu bahwa permintaan akan kebutuhan sandang akan meningkat dan menguntungkan. Kota Karawang, merupakan destinasi tempat untuk merencanakan usaha bisnis konveksi, tujuan membangun usaha ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun berlandaskan visi dan misi perusahaan yaitu untuk memperkenalkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, membuka lapangan pekerjaan dan mampu bersaing dengan produk impor.
3.2 Metode yang digunakan
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian meurut E.A Suchman (dalam Moh. Nazir, 1990:40) adalah “Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data – data yang menunjukkan gambaran tentang analisis studi kelayakan bisnis perusahaan. dengan data – data yang berasal dari perusahaan.
Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh kejelasan mengenai ciri - ciri variabel yang diteliti atau untuk menggambarkan perilaku variabel – variabel yang diamati berdasarkan data – data yang diperoleh. Penelitian dengan metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui studi kelayakan bisnis tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data dalam penelitian ini yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumentasi atau arsip. Yaitu dilakukan dengan meneliti dan memperlajari dokumen – dokumen yang relevan dengan kepentingan penelitian atau biasa disebut dengan Penelitian Pustaka, adalah suatu metode pengumpulandata dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku – buku yang menyangkut teori – teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk tulisan berupa gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, maupun informasi lisan yang menyangkut kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ada 2 yaitu :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan wawancara dan observasi langsung pada perusahaan sebagai obyek penelitian.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan seperti buku – buku, internet, majalah, literature, jurnal – jurnal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
5.1 Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul diolah, kemudian selanjutnya data hasil pengolahan tersebut harus dianalisis supaya data tersebut menjadi data yang akurat.
Langkah – langkah analisis data dalam penelitian ini adalah :
1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh dan menyajikannya.
2. Menerapkan studi kelayakan bisnis CV Draco Cloth sesuai dengan kajian teori para ahli
3. Analisis deskripsi terhadap studi kelayakan bisnis CV Draco Cloth pada aspek yang diteliti
4. Memberikan kesimpulan terhadap penelitian CV Draco Cloth
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Ide Pemikiran Perusahaan
Terencananya suatu bisnis, tentunya terdapat latar belakang yang mendorong seseorang untuk memulai suatu usaha, entah karena desakan Ekonomi atau seseorang telah mengetahui potensi besar suatu daerah jika suatu rencana bisnis dilaksanakan di daerah tersebut. Rencana bisnis yang akan kami realisasikan yaitu usaha bisnis konveksi, dimana hal yang mendorong kami untuk melaksanakan bisnis ini yaitu bahwa permintaan akan kebutuhan sandang akan meningkat dan menguntungkan pada hari raya tertentu.
Keunggulan dari bisnis ini, yaitu tidak ada batasan kreativitas dalam menentukan desain suatu produk, dimana desain produk kami harus memiliki ciri khas, yang dimana akan menimbulkan nilai kebanggan tersendiri terhadap pemakai. Kelemahannya yaitu bahwa bisnis ini diminati banyak orang, sehingga tingkat persaingan usaha tentunya semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Kota Karawang, merupakan destinasi tempat kami untuk merencanakan usaha bisnis konveksi, karena untuk 5 tahun kedepan, kami memprediksikan bahwa Karawang akan menjadi kota yang berpotensi besar akan banyaknya tingkat pendatang dari luar kota dilihat dari banyaknya pemanfaatan lahan untuk pembangunan Karawang yang modern, dan tujuan kami membangun usaha ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, namun berlandaskan visi dan misi kami yaitu gairah kami untuk memperkenalkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, membuka lapangan pekerjaan dan mampu bersaing dengan produk impor.
Usaha Bisnis kami beri nama Draco Clothes, yang disingkat dari kata Drawing Communication. Pertanyaan yang sudah dibenak, apakah makna yang melatarbelakangi pemberian nama usaha tersebut ? Drawing Communication diambil dari Bahasa Inggris yang artinya menggambarkan komunikasi, karena dalam kehidupan sehari – hari tentunya kita tidak akan pernah lepas dari aktivitas komunikasi, kita butuh untuk berkomunikasi karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial. Sesuai dengan namanya, produk yang akan kami buat yaitu kaos untuk pria khususnya kalangan remaja hingga dewasa. Tema produk pakaian kami yaitu kami menambahkan kalimat positif yang memotivasi. Tentunya dengan kualitas bahan dan keterampilan desain yang baik, kami berupaya agar produk kami dapat bersaing secara sehat dengan industri bisnis sejenis dan dapat menguntungkan para pemilik usaha.
4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis
4.2.1. Aspek Pasar
Berdasarkan sumber data yang kami dapatkan mengenai tingkat pertumbuhan penduduk di kota Karawang, Kepala Dinas Karawang dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang, berdasarkan data yang dimilikinya bahwa pertumbuhan penduduk luar daerah yang berimigrasi ke Kabupaten Karawang periode Januari-Desember 2015 mencapai 14 ribu jiwa lebih. Sedangkan pada periode Januari - 10 Juli 2016, jumlah penduduk yang berimigrasi ke Kabupaten Karawang sudah mencapai 15 ribu jiwa. Menurut data temuan, kami menyimpulkan bahwa setiap tahunnya perkiraan jumlah penduduk bertambah sebesar 1000 jiwa. Namun untuk mengukur potensi jumlah permintaan pakaian di wilayah Karawang, kami menggunakan analisis regresi dengan membandingkan jumlah penduduk dan jumlah hasil produksi per daerah perkotaan dibawah 100.000
buah (Sumber : bps.go.id) untuk memperkiran jumlah permintaan produk di tahun 2017.
TAHUN (n)
|
JUMLAH PENDUDUK (x)
|
JUMLAH PRODUKSI (y)
|
XY
|
X2
|
2013
|
1000
|
1000
|
358000
|
1000000
|
2014
|
1200
|
1500
|
744000
|
1440000
|
2015
|
1500
|
2000
|
825000
|
2250000
|
2016
|
1700
|
2400
|
1190000
|
2890000
|
Jumlah
|
5.400
|
6.900
|
3.117.000
|
7.580.000
|
Persamaan : 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥
Y = 1725 + 0,41 x
2017 = tahun ke-5
Y2017 = 1725 + 0,41 (5)
Y2017 = 559,5
Maka, produksi yang dihasilkan per bulan dalam periode tahun 2017 yaitu :
4.2.2 Aspek Pemasaran
Dalam perencanaan dan penerapan Aspek Pemasaran pada lapangan, tentunya kami perlu merencanakan suatu pemasaran pada rencana bisnis dengan menggunakan strategi pemasaran STP + Marketing Mix. Strategi ini sebagai perencanaan terhadap Segmenting, Targetting, dan Positioning pada bisnis kami dan Marketing Mix yang terdiri dari 4P, yaitu Place (tempat), Product (Produk), Price (harga) dan Promotion (promosi). Analisis rencana bisnis kami terhadap strategi pemasaran STP + Marketing Mix yaitu :
A. STP (Segmenting, Targetting, and Positioning)
Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu
segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran dan penetapan posisi pasar. (Kotler, 1995 :
· Segmenting
Segmentansi pasar pada produk usaha kami yaitu : a. Pria Remaja dan Dewasa Muda >> Usia 16 – 30 Tahun.
· Targetting
Penetapan pasar pada produk usaha kami yaitu : a. Kalangan pria remaja kelas SMA (Sekolah Menengah Atas). b. Kalangan pria mahasiswa. c. Kalangan pria dewasa muda.
· Positioning
Penetapan posisi pasar pada produk usaha kami yaitu :
“ Lets Start to Drawing Communication with us”
Merupakan slogan dari kami yang artinya “Ayo mulai untuk menggambar komunikasi dengan kami” yang bermakna bahwa produk usaha kami bukan hanya sekedar pakaian yang diberi merk, namun kami mendesain pakaian dengan memberi gambaran kalimat positif yang dicetak dengan kualitas desain dan pewarnaan yang terbaik sehingga memberikan kebanggan bagi konsumen.
B. MARKETING MIX (PLACE, PRODUCT, PRICE, PROMOTION)
Strategi pemasaran Marketing Mix yaitu merencanakan strategi pemasaran
berdasarkan 4P, yaitu Place (Tempat), Product (Produk), Price (Harga), Promotion
(Promosi).
· Place (Tempat)
Rencana bisnis lokasi pada produk usaha kami yaitu kami akan mendirikan usaha di lokasi Ruko (Rumah Toko) di Jalan Tuparev Karawang, karena merupakan bagian dari pusat kota Karawang, memiliki akses jalan yang selalu dipadati oleh pengunjung dari pengguna jalan kaki hingga pengguna kendaraan pribadi maupun umum. Serta tidak banyak persaingan usaha yang sejenis dengan kami, maka potensi kami mendirikan usaha di lokasi tersebut diperkirakan layak untuk memulai suatu bisnis usaha.
· Product (Produk)
Rencana bisnis pada produk usaha kami yaitu bahwa keunggulan produk kami yaitu kami menggunakan bahan terbaik untuk pakaian kami yang nyaman untuk digunakan dan kualitas bahan pewarnaan pilihan serta investasi kami terhadap teknologi terbaru memberikan kualitas sablon yang baik, juga dengan memberikan suatu ciri khas dalam kreativitas desain pada produk kami, maka tentunya akan memberikan suatu kebanggaan tersendiri terhadap pemakainya.
· Price (Harga)
Rencana bisnis harga pada produk usaha kami yaitu kami menetapkan harga
produk kami dengan memperkirakan tingkat UMR daerah kota Karawang dan standar harga yang tepat, sehingga usaha kami tetap berjalan secara berkelanjutan namun tetap menguntungkan kami disamping kami merupakan bisnis startup, maka kami akan mentapakan harga Rp 85.000 untuk setiap kaos.
· Promotion (Promosi)
Rencana bisnis promosi pada produk usaha kami yaitu kami menetapkan diskon / potongan harga sebesar Rp 20.000 untuk pembelanjaan 3 kaos dari kami hingga tanggal yang telah kami tentukan, dan kami akan mengikuti event khusus seperti pameran pakaian yang kami prediksikan bahwa mayoritas pengunjung adalah kalangan remaja hingga dewasa muda seperti event Jakcloth.
4.2.3 Aspek Teknik
a) Lokasi
Lokasi Usaha bisnis yang akan kami dirikan yaitu bangunan Ruko (Rumah Toko) di Jalan Tuparev Karawang, karena merupakan bagian dari pusat kota Karawang, memiliki akses jalan yang selalu dipadati oleh pengunjung dari pengguna jalan kaki hingga pengguna kendaraan pribadi maupun umum. Serta tidak banyak persaingan usaha. Sehingga lokasinya cukup strategis sebagai lokasi usaha.
b) Layout (Tata Letak Lokasi)
c) Bangunan dan Fasilitas
Bangunan berukuran 8 x 8 m, dengan bangunan 2 lantai yang digunakan sebagai tempat bisnis usaha. Bangunan lantai 1 digunakan sebagai tempat penjualan produk dengan fasilitas 2 ruang kamar ganti. Lalu untuk bangunan lantai 2 digunakan sebagai akses pengolahan produk yang terdiri atas penyablonan dan pemberian warna pakaian, satu unit PC (Personal Computer) untuk desain model pakaian, ruang toilet, gudang penyimpanan untuk menyimpan pakaian yang siap untuk dipasarkan, dan ruang outdoor atau luar untuk tempat pengeringan pakaian dan lubang pembuangan air hasil limbah yang mengalir menuju saluran pembuangan. Tentunya fasilitas lainnya yang membuat lokasi ini strategis yaitu banyaknya kendaraan umum yang melewati jalan Tuparev.
d) Pembuangan Limbah / AMDAL (Analisis dampak lingkungan)
Pengolahan limbah yang tepat tentunya tidak akan mengganggu lingkungan sekitar, maka dari itu kami menyediakan lubang pembuangan limbah khusus yang dihubungkan dari pipa bangunan lantai 2 yang terhubung dengan saluran pembuangan air, sehingga sisa limbah air yang mengandung bahan pewarna dialiri langsung menuju saluran pembuangan air.
4.2.4 Aspek Produksi
Berikut perencanaan pada Aspek Produksi untuk rencana bisnis usaha kami yaitu :
Pakaian terdiri dari 144 potong kaos pria setiap bulannya, dengan rincian harga:
Biaya Bahan Baku :
96 Kaos dasar putih terdiri dari :
24 potong ukuran M : 10.000/potong x 48 potong = 480.000
36 potong ukuran L : 12.000/potong x 48 potong = 576.000
36 potong ukuran XL : 15.000/potong x 48 potong = 720.000
Total Biaya Bahan Baku 1.776.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Beban gaji untuk 6 pegawai terdiri dari :
Biaya Tenaga Kerja Langsung :
1 pegawai Bagian Desain Pakaian : 900.000
1 pegawai Bagian pewarnaan : 700.000
1 pegawai Bagian penyablonan : 700.000
2.300.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung :
1 pegawai Bagian Kasir : 700.000
2 pegawai Bagian Pemasaran : 1.400.000
2.100.000
Total Biaya Tenaga Kerja : 4.400.000
Biaya Overhead Pabrik :
Biaya Overhead Pabrik tetap :
5 Bahan pewarna pilihan terdiri dari :
10 botol warna hitam : 50.000
10 botol warna biru tua : 50.000
10 botol warna merah tua : 50.000
10 botol warna abu – abu : 50.000
200.000
Beban layanan internet 350.000
550.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel :
Listrik, air, dan telepon perbulan : 1.300.000
Total Biaya Overhead Pabrik 1.850.000
Total pengeluaran untuk produksi per bulan 8.026.000
Prediksi penjualan bruto per bulan :
144 potong pakaian kaos pria x 85.000 = 12.240.000
Keuntungan bersih yang diperoleh setiap bulan :
o Pendapatan bruto penjualan per bulan 12.240.000
o Biaya Bahan Baku 1.776.000
o Biaya Bahan Penolong : Bahan Pewarna 200.000
o Beban Gaji Pegawai 4.400.000
o Beban Listrik, Air & Internet 1.850.000
Total pengeluaran untuk produksi 8.226.000
Pendapatapan bersih per bulan : 4.014.000
Pendapatapan bersih per tahun : 48.168.000
Rumus BEP yang pertama adalah menghitung Break Even Point yang harus diketahui adalah jumlah total biaya tetap, biaya variabel per unit atau total variabel, hasil penjualan total atau harga jual per unit. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
METODE FULL COSTING
Harga Pokok Produksi :
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 2.100.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 550.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.300.000
Harga Pokok Produk Rp. 3.950.000
METODE VARIABLE COSTING
Harga Pokok Produksi :
Biaya bahan baku Rp. 1.776.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 2.300.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.300.000
Harga Pokok Produk Rp. 5.376.000
1. Break even point dalam unit.
Fixed Cost :
Biaya overhead pabrik Rp. 2.850.000
Total Fixed Cost Rp. 2.850.000
Variable Cost :
Biaya bahan baku Rp. 1.776.000
Biaya tenaga kerja Rp. 4.400.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.300.000
Harga Pokok Produk Rp. 7.476.000
Biaya Tetap Unit
𝟐.𝟖𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎/𝟏𝟒𝟒 = Rp. 19.792,- / unit.
Biaya Variable unit
𝟕.𝟒𝟕𝟔.𝟎𝟎𝟎/𝟏𝟒𝟒 = Rp. 51.917,- / unit.
I. Menghitung BEP produk kaos per potong dalam unit :
Perincian masing – masing biaya adalah sebagai berikut :
Kapasitas produksi : 144 unit.
Harga jual per unit
Kaos : 85.000/unit
I. Menghitung BEP produk kaos per potong dalam unit :
v Kaos : 144 unit x Rp.85.000,- = Rp. 12.240.000,-
=𝟐.𝟖𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎/(𝟖𝟓.𝟎𝟎𝟎−𝟓𝟏.𝟗𝟏𝟕)
= 86 unit.
Maka, perusahaan harus menjual sebesar 86 unit kaos per bulan agar mencapai BEP setiap bulannya. 0.61 0.39
II. Menghitung BEP produk kaos per potong dalam rupiah :
=2.850.000/(1− (7.476.000/12.240.000))
= Rp. 7.307.692,-
Maka, perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 7.307.692,- agar terjadi BEP.
4.2.6 Aspek Manajemen
PEMILIK
KRISHNA DEVANGGA
|
MAN. PEMASARAN
CAHYANTO
|
MAN. OPERASIONAL
BAYU HIMAWAN
|
MAN. KEUANGAN
MITHA MAHARDITA
& TITA PUSPITA
|
4.2.7 Aspek SDM
Tugas dan tanggungjawab Pemilik Usaha :
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan SOP perusahaan.
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.
6) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.
7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
Tugas dan tanggungjawab Manajer Pemasaran :
1) Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.
2) Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.
3) Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.
4) Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.
5) Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.
Tugas dan tanggungjawab Manajer Operasional :
1) Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.
2) Mengelola biaya – biaya operasi yang tidak menguntungkan perusahaan.
3) Meneliti teknologi baru dan metode altenatif dalam upaya mencapai keefisiensian produksi.
4) Mengawasi produksi barang.
5) Mengawasi persediaan barang dan tata letak fasilitas operasional.
6) Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
7) Mengelola program jaminan kualitas (quality control).
8) Membuat laporan mengenai perkembangan kegiatan operasional.
Tugas dan tanggungjawab Manajer Keuangan :
1) Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan untuk memastikan status hutang/piutang.
2) Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.
3) Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.
4) Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.
5) Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran.
6) Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar.
7) Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.
8) Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada/tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan.
4.2.8 Aspek Ekonomi
Hambatan-hambatan di dalam aspek ekonomi :
1. Kebijakan bisnis dari pemerintah
Hambatan : Dari kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu lemahnya perlindungan hukum dan sulit untuk masyarakat dalam mendapatkan bantuan modal dari pemerintah. Penetapan pajak yang besar.
Solusi : Usaha bisnis membutuhkan pelindung berupa kebijakan pemerintah seperti undang-undang dan peraturan pemerintah. Adanya regulasi baik berupa undang-undang dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan UKM dari sisi produksi dan sisi perbankan, akan memacu peranan UKM dalam perekonomian serta adanya kebijakan pemerintah untuk penetapan pajak yang sesuai agar tidak memberatkan kepada perusahaan.
2. Pertumbuhan penduduk
Hambatan : Banyak nya tenaga kerja yang kurang terampil yang bisa merugikan perusahaan dan kurangnya lapangan kerja bagi para penduduk yang ada di daerah dimana perusahaan didirikan.
Solusi : Melakukan seleksi tenaga kerja dengan baik agar di dapat tenaga kerja yang ahli dan terampil dan mengadakan pelatihan menjahit untuk pembelajaran masyarakat sekitar.
3. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita
Hambatan : Daya beli masyarakat yang mulai melemah dikarenakan harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat dan kebijakan UMR yang lumayan besar yang memberatkan perusahaan dan emiten
Solusi : Menetapkan UMR yang tidak memberatkan perusahaan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan masyarakat serta pemerintah harus mengatur kembali harga kebutuhan pokok agar sesuai dengan pendapatan yang diterima masyarakat agar tidak membebankan kepada masyarakat.
4. Investasi dari pihak lain
Hambatan : Memerlukan sejumlah modal dari pihak lain, namun hambatan itu terjadi karena pihak asing lebih banyak menanamkan modalnya atau berinvestasi kepada pengusaha besar.
Solusi : Tentunya peran pemerintah dalam mengatur kebijakan dalam peminjaman modal untuk pengembangan bisnis lokal harus dipermudah, agar para pengusaha lokal dapat mengembangkan usahanya serta memberikan kontribusi yang baik untuk pendapatan negara.
5. Pertumbuhan industri
Hambatan : Dari pertumbuhan industri yaitu banyaknya pesaing sejenis dalam industri konveksi baik di dalam negeri dan luar negeri.
Solusi : Melihat peluang industri yang ada dan memanfaatkan peluang tersebut dengan baik seperti membuat desain produk yang lebih menarik dan meningkatkan promosi di dalam sosial media.
6. Kurs valuta asing
Hambatan : Nilai tukar rupiah yang melemah sehingga bahan baku yang di impor menjadi mahal serta inflasi yang terjadi di indonesia.
Solusi : Jika bahan baku yang mahal perusaaan dapat membeli bahan baku dari dalam negeri. Apabila harus dipaksakan, perusahaan akan menaikkan harga jual agar tidak merugi
7. Kredit perbankan
Hambatan : Tingkat suku bunga permodalan yang lumayan besar sehingga membebankan kepada perusahaan.
Solusi : Meningkatkan penjualan produk untuk meningkatkan pendapatan sehingga dapat meringankan beban perusahaan dan emiten.
8. Anggaran pemerintah
Hambatan : Infrastruktur daerah dimana perusahaan didirikan kurang memadai karena daerah lokasi bisnis seringkali macet karena banyaknya pengendara yang parkir sembarangan sehingga mengganggu pendistribusian.
Solusi : Menyediakan lahan parkir di lokasi bisnis
9. Penganggaran pemerintah
Hambatan : Pemerintah setempat menetapkan tenaga kerja setempat yang harus dipekerjakan terlebih dahulu.
Solusi : Mengadakan pelatihan bagi tenaga kerja setempat.
10. Perdagangan luar negeri
Hambatan : Saat ini beredar produk luar negeri seperti Gucci, Chanel, Guess, dan lainnya menyebabkan kurang diminatinya produk lokal di kancah Internasional. Peluang Draco Cloth untuk menggeser kedudukan produk luar negeri sangat kecil.
Solusi : Membesarkan dan mengembangkan merk Draco yaitu dengan membuat produk dengan ciri khas desain yang unik agar diminati dan diingat oleh para pembeli dalam maupun luar negeri.
11. Neraca pembayaran
Hambatan : Posisi hutang negara yang banyak dan pendapatan negara yang sedikit
Solusi : Menjadi sumber pembiayaan bagi pemerintah dengan membayar pajak yang merupakan peranan penting dalam penerimaan negara.
4.2.9 Aspek Sosial
· Interaksi sosial
Hambatan : Masalah kemiskinan masyarakat sekitar, kurangnya pendidikan masyarakat sekitar, pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pabrik
Solusi : Memberikan peningkatan kehidupan masyarakat melalui kegiatan sosial suka rela. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha, Memberikan beasiswa bagi pelajar, Penanaman kembali hutan untuk memperbaiki lingkungan, Membersihkan saluran air, Membantu gotong royong
· Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Hambatan : Produk KW atas nama merk Draco yang beredar dengan kualitas rendah menyebabkan konsumen menjadi kecewa dengan produk KW tersebut, masyarakat menyebar isu tentang produk sehingga membuat nama produk perusahaan menjadi buruk di mata masyarakat.
Solusi : Mengomunikasikan ke masyarakat bahwa produk asli perusahaan hanya dijual di lokasi usaha dan memberikan sanksi yang tegas untuk pedagang ilegal.
· Perubahan dalam masyarakat pulralistic
Hambatan : Dari segi bisnis yaitu menjadi ancaman bagi UMKM masyarakat, dari segi lingkungan yaitu limbah produk.
Solusi : Dari segi bisnis yaitu bermitra dengan para UMKM masyarakat agar tetap sejahtera bersama. Dari segi mengurangi dampak lingkungan yaitu dengan mengikuti kegiatan masyarakat seperti gotong-royong, membuang limbah tidak sembarangan, dan membersihkan saluran air.
4.2.10 Aspek Politik
· Isu strategis
Hambatan : Produk perusahaan yang mengganggu UMKM konveksi lokal, banyaknya masyarakat di sekitar yang menganggur, pajak yang besar.
Solusi : Memperhatikan kesejahteraan UMKM konveksi lokal, memberikan lapangan pekerjaan atau mendirikan usaha mikro kecil menengah, dan memperhatikan pendapatan negara.
· Penyelenggaraan pemerintah
Hambatan : Sistem pemerintahan yang demokrasi menyebabkan izin usaha yang mudah mengakibatkan persaingan perdagangan semakin ketat
Solusi : Mengadakan promosi melalui event-event tertentu, memberikan desain yang mempunyai cirikhas sendiri. Meningkatkan kualitas produk.
· Kerjasama pemerintah
Hambatan : Perdagangan ilegal beredarnya produk KW yang merugikan banyak pihak
Solusi : Bekerja sama dengan pemerintah, pembuat kebijakan, dan lembaga penegak hukum, untuk mengatasi perdagangan ilegal produk KW serta memberikan sanksi yang tegas.
4.2.11 Aspek Hukun dan Lingkungan Hidup
1. Aspek Hukum
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk :
a. Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan.
b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan.
c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan.
d. Manganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akna dibiayai dengan pinjaman.
Menurut jenis badan usahanya, rencana bisnis usaha pada kami yaitu kami akan mendirikan CV. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
· Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.
· Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Hal – hal yang perlu kami persiapkan dalam mendirikan bentuk usaha kami yang berbentuk CV, yaitu :
1. Membuat akta pendirian CV di notaris. Untuk membuat akta ini, minimal ada 2 orang pendiri dimana satu pendiri akan menjadi sekutu aktif dan satu pendiri lainnya akan menjadi sekutu pasif.
2. Mendaftarkan akta pendirian CV di Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.
3. Mengurus Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) yang pengurusannya dapat dilakukan di kelurahan setempat sesuai domisili CV kami. Untuk dapat mengurus SKDP, kami perlu menentukan terlebih dahulu dimana CV kami akan berdomisili sesuai keterangan dalam akta pendirian CV.
4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan yang dapat kami urus di Kantor Pajak setempat sesuai domisili CV Anda.
5. Selanjutnya Anda perlu mengurus izin usaha yang sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan oleh CV.
6. Terakhir yaitu kami perlu mengurus dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Jika belum melakukan pendaftaran akta pendirian CV di Pengadilan Negeri, maka salah satu dampaknya adalah tidak bisa mengurus dokumen legalitas lainnya, seperti izin usaha dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan). Jika tidak ada dokumen legalitas, akan sulit untuk mengembangkan bisnis kedepannya.
2. Aspek Lingkungan Hidup
1. Aspek Lingkungan Industri
Ancaman Masuk Pendatang Baru
Produk perusahaan adalah t-shirt yang berbahan baku kain, ancaman pendatang baru perusahaan adalah pembisnis jersey yang produknya terbuat dari bahan dryfit. Untuk menghadapi persaingan ini, perusahaan perlu mengadakan inovasi baru seperti bahan t-shirt yang nyaman dipakai untuk aktivitas sehari-hari maupun untuk kegiatan berolahraga. Persaingan Sesama Perusahaan Bisnis konveksi merupakan bisnis yang berkembang sehingga persaingan di dalam industri ini sangat ketat. Persaingan bisnis konveksi yaitu konveksi lain yang ada di karawang seperti guns denim, adapun persaingan yang datang dari pendatang bisnis luar seperti mars, 3second, bershka, dan lainnya. Solusi untuk bersaing dalam industri konveksi lain yaitu dengan meningkatkan kreatifvtas pada desain dan kualitas bahan yang tinggi sehingga konsumen memilih untuk membeli produk perusahaan.
Ancaman Dari Produk Pengganti
Produk perusahaan adalan t-shirt. Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan akan menjual produk desain custom yaitu produk yang didesain oleh hasil keinginan konsumen pribadi yang dimana perusahaan menerima jasa sablon. Dengan adanya ide ini dikhawatirkan konsumen akan lebih banyak membeli produk custom, maka diperlukan antisipasi dari perusahaan yaitu dengan tetap mencantumkan merk diproduk di dalam produk costum.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Perusahaan sudah pasti menghitung harga pokok produksi serta perencanaan laba agar tidak merugi. Produk perusahaan tidak dapat ditawar, tetapi untuk meningkatkan penjualan perusahaan akan memberikan diskon serta promosi lainnya.
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Perusahaan ini menerima pemasok tetapi tidak tergantung pada pemasok. Perusahaan akan berdiri secara mandiri dengan seluruh kemampuan dan tidak bergantung pada pemasok guna menghindari pemindahtanganan kekuasaan.
Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pendiri atau pemegang saham, tetapi masyarakat dan stakeholder lainnya. Perusahaan harus memiliki citra yang baik di masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial seperti menyumbang kepada yang membutuhkan, membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, dan melakukan pelatihan menjahit guna memberi ilmu untuk masyarakat sekitar.
2. Aspek Lingkungan Hidup
Analisis Dampak Lingkungan
Apabila ingin membangun bisnis baru, harus dilihat keadaan sekitar. CV Draco Clothes akan berlokasi di jalan tuparev. Kelebihan lokasi yaitu tupatev merupakan pusat kota, banyak orang yang mengetahui dan melewati jalan tuparev, posisi kanan kiri gedung yaitu pertokoan. Kekurangannya yaitu harga tanah yang cukup mahal namun berpotensi sebagai lahan untuk usaha bisnis mempertimbangkan lokasi yang strategis untuk menjalankan suatu usaha bisnis. Posisi gedung tidak dekat dengan tempat tinggal masyarakat sehingga tidak mengganggu kegiatan masyarakat. Limbah yang dihasilkan oleh poduk perusahaan kami seperti bahan pewarna akan dibuang menuju saluran pipa pembuangan khusus yang langsung mengalir ke selokan pembuangan air.
4.2.12 Aspek Keuangan
CV. DRACO CLOTHES merencanakan akan membangun sebuah bisnis usaha konveksi kaos pria tahun 2017 dan membeli mesin penyablonan dan pewarnaan seharga Rp 110.000.000 yang memiliki umur Ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 20.000.000. Dari pembelian mesin tersebut tersebut diharapkan akan bisa menghemat biaya tunai dari penurunan bahan baku dan biaya TK sebesar Rp 50.000.000,- pajak 20% dan return yang diharapkan sebesar 18% ? Apakah investasi ini dikatakan layak atau tidak ?
Investasi : Rp 110.000.000
Penyusutan mesin baru pertahun :
𝑅𝑝 110.000.000 − 𝑅𝑃 20.000.00 / 5
= Rp 18.000.000
Penghematan tunai 50.000.000
Penyusutan mesin baru (18.000.000)
Tambahan EBIT 32.000.000
Pajak 20% (6.400.000)
Tambahan EAT 25.600.000
Tambahan Penyusutan 18.000.000
Tambahan Cashflow 43.600.000
Nilai Utang
Untuk menilai kelayakannya, misal dengan menggunakan metode NPV maka dapat dihitung NPV nya sebagai berikut :
Pv dari tambahan Cashflow tahun 1 - 10
= Rp 43.600.000 x 3,127 = Rp 136.337.200
Pv dari nilai residu tahun 5
= Rp 20.000.000 x 0,4371 = Rp 8.742.000
Total PV of Cashflow Rp 145.079.200
Investasi (Rp 110.000.000)
Net Present Value Rp 35.079.200
Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV Positif sebesar Rp 35.079.200, sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi mesin tersebut adalah layak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan. Pihak Investor yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, Pihak Kreditur yaitu bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, Pihak manajemen internal perusahaan agar mampu membuat perencanaan demi kelangsungan bisnis Perusahaan, Pihak Pemerintah yang lebih menitikberatkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan demi tujuan pembangunan Ekonomi. Suatu bisnis perlu pengkajian dan melaksanakan studi kelayakan bisnis karena hendaknya suatu bisnis yang direncanakan memberikan manfaat positif bagi pihak lain dan mengukur suatu bisnis apakah bisnis layak untuk didirikan atau tidak untuk jangka panjang. Tentunya studi kelayakan bisnis ini dilakukan demi kelangsungan usaha suatu perusahaan.
Namun, pendirian suatu Perusahaan bukan berarti hanya berfokus kepada sekedar mencari keuntungan, itulah tujuan adanya studi kelayakan bisnis, khususnya agar suatu Perusahaan atau organisasi dapat memenuhi beberapa aspek khusus yaitu Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknik, Aspek Produksi, Aspek Manajemen dan SDM, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial, dan Aspek Politik, Aspek Hukum, Aspek Lingkungan Hidup, dan Aspek Keuangan. Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
Berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis.
Berdasarkan orientasi tidak pada laba (sosial), yang dimaksud adalah studi yang menitik beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan serta dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Diketahui bahwa dalam menjalankan suatu perencanaan bisnis, studi kelayakan bisnis berperan penting pada saat penyusunan rencana usaha, saat pengoperasian usaha dan untuk tujuan pengembangan usaha yang lebih baik lagi. Studi kelayakan bisnis menganalisis suatu rencana bisnis dengan melakukan pendekatan terhadap aspek – aspek, sehingga dikatakan layak untuk beroperasi dan menjalankan bisnisnya.
saya juga seorang pengusaha yang mampu menghidupkan kembali bisnis kayu sekarat melalui bantuan dewa yang dikirim pemberi pinjaman yang dikenal sebagai benjamin lee konsultan pinjaman. saya penduduk di yekaterinburg екатеринбург. baik Anda mencoba untuk memulai bisnis, melunasi hutang Anda, memperluas yang sudah ada, butuh uang untuk membeli persediaan. apakah Anda mengalami masalah dalam mencoba mendapatkan fasilitas kredit yang baik, saya ingin Anda tahu bahwa mr benjamin akan membantu Anda. apakah ini tempat yang tepat bagi Anda untuk menyelesaikan semua masalah keuangan Anda karena saya adalah kesaksian hidup dan saya tidak bisa menyimpan ini untuk diri saya sendiri ketika orang lain mencari cara untuk diangkat secara finansial.. saya ingin Anda semua menghubungi tuhan ini mengirim pemberi pinjaman menggunakan perincian sebagaimana dinyatakan untuk menjadi bagian dari peluang besar ini email: 247officedept@gmail.com atau whatsapp/text +1-989-394-3740.
BalasHapus